Bobo.id - Sudah empat hari berlalu setelah peristiwa gempa bumi dahsyat yang mengguncang Turkiye dan Suriah.
Banyak sekali informasi yang bertebaran, mulai dari penyebab, korban, kerugian, hingga perilaku tak normal dari hewan sekitar.
Belakangan ini, perilaku tak normal dari sejumlah hewan sebelum gempa Turkiye menjadi sorotan di media sosial.
Ada sekelompok burung dan seekor anjing yang terekam bertingkah laku tidak seperti biasanya, teman-teman.
Di dalam video, tampak sekelompok burung yang mengitari langit gelap sambil mengeluarkan suara berisik.
Ada pula seekor anjing yang terlihat berdiam diri hingga kemudian beberapa kali menggonggong panjang di tengah persimpangan jalan.
Perilaku tak biasa dari hewan itu banyak disebut menjadi tanda awal bahwa akan terjadi gempa besar di Turkiye.
Namun sebenarnya, bisakah hewan tertentu memprediksi gempa bumi yang akan terjadi? Kita cari tahu bersama, yuk!
Bisakah Hewan Memprediksi Gempa Bumi?
Sejak tahun 373 Sebelum Masehi, memang ada laporan tentang hewan yang bertingkah aneh sebelum terjadi gempa bumi.
Namun sayangnya, belum ada penelitian ilmiah yang bisa menjelaskan tentang kemampuan hewan memprediksi gempa.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Fenomena Mud Vulcano, 'Pulau Baru' yang Muncul Usai Gempa Maluku
Dilansir dari Kompas.com, hewan bukannya bisa memprediksi gempa, namun dapat lebih dulu merasakan gelombang getaran gempa bumi.
Semua gempa bumi umumnya akan menghasilkan gelombang berbeda yang menjalar keluar dari sumber gempa. Ada gelombang P dan gelombang S.
Gelombang P atau gelombang primer adalah gelombang seismik yang paling cepat menjalar. Gelombang S adalah gelombang sekunder.
Gelombang P bisa menjalar melalui bantuan yang solid dan cairan sehingga bisa mencapai ke inti bumi. Gelombang ini menarik dan mendorong batuan.
Gelombang P ini terjadi seperti ketika ada petir dan gemuruh yang menggetarkan kaca jendela. Getaran kaca inilah yang diibaratkan sebagai gelombang P.
Beberapa hewan yang memiliki indera pendengaran yang peka mampu mendengar gelombang P yang dihadirkan gempa bumi.
Contohnya ada anjing yang tiba-tiba tidak berhenti menggonggong ketika akan terjadi gempa di bumi di wilayahnya.
Kebanyakan manusia tidak menyadari gelombang P yang lebih kecil karena kecepatannya lebih cepat, tiba beberapa detik sebelum gelombang S.
Namun, dengan indera yang lebih tajam, maka anjing bisa memerhatikan gelombang P dan bereaksi sebelum kita merasakan gempa terjadi.
Tak hanya anjing, hewan lain seperti burung pun disebut bisa merasakan gelombang P. Ketika merasakannya, burung akan terbang kacau.
Anjing Mengalami Kecemasan Sebelum Gempa
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Sesar Gempa Aktif yang Jadi Pemicu Gempa Bumi Besar di Indonesia
Saat anjing merasa ada sesuatu masalah yang akan tiba, tubuhnya terlihat gemetar dan takut untuk melakukan apa pun.
Hal ini juga didukung oleh sebuah studi yang dilakukan Stanley Coren, profesor psikologi di University of British Columbia.
Ia meneliti apakah anjing bisa mengalami seasonal affective disorder ketika satu hari sebelum gempa bumi bermagnitudo besar.
Data ini merangkum aktivitas dan tingkat kecemasan 200 anjing yang tinggal di Vancouver, Kanada, sebuah kota terdampak gempa.
Pada hari sebelum gempa bumi, 49 persen anjing menunjukkan peningkatan kecemasan yang signifikan.
Stanley Coren menduga, sebelum gempa besar terjadi, anjing itu bisa mendengar aktivitas seismik dalam Bumi, teman-teman.
Hal ini mengingat anjing merupakan salah satu hewan yang bisa mendengar suara frekuensi rendah, yakni 16 Hz hingga 70 KHz.
Selain itu, Stanley Coren juga melakukan pengelompokan berdasarkan bentuk telinga anjing dan berdasarkan ukuran kepalanya.
Anjing bertelinga tegak menunjukkan lebih banyak peningkatan aktivitas daripada anjing dengan telinga terkulai.
Hal ini karena telinga tegak yang dimiliki anjing memungkinkannya mendengarkan lebih banyak aktivitas seismik.
Sementara iu, anjing dengan ukuran kepala yang lebih kecil cenderung menunjukkan peningkatan aktivitas jauh lebih besar dibanding anjing berkepala besar.
Baca Juga: Daftar 7 Negara yang Paling Sering Mengalami Gempa Bumi, Indonesia Salah Satunya
Tidak Semua Gempa Bisa Dideteksi Dini
Meskipun disebut bisa merasakan gelombang getaran lebih dini, namun gelombang itu tak selalu terasa, teman-teman.
Ketika gempa bumi yang akan terjadi bermagnitudo atau berkekuatan besar, beberapa hewan bisa merasakannya terlebih dahulu.
Sebaliknya, jika gempa kecil yang terjadi, gelombang getaran gempa bumi itu tidak bisa dirasakan oleh hewan.
Dilansir dari Kompas.com, masih lebih banyak kasus yang menunjukkan perilaku hewan cenderung normal, tetapi terjadi gempa bumi.
Inilah mengapa, perilaku tak normal pada hewan ini sering terlihat ketika gempa yang terjadi adalah gempa bermagnitudo besar.
Artinya, hingga saat ini belum ada alat atau sesuatu yang bisa memprediksi gempa secara tepat dan pasti, teman-teman.
----
Kuis! |
Sejak kapan ada laporan hewan bertingkah aneh sebelum gempa? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id. Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR