“Lamun huwus kalah Nuswantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Samana isun amukti palap."
Arti dari sumpah itu adalah "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikian saya (baru akan) melepaskan puasa."
Setelah sumpah itu ditemukan banyak peneliti yang mencoba menjelaskan makna dari Sumpah Palapa.
Pada sumpah itu disebutkan amukti palapa yang berarti memakan buah palapa, yang hingga kini belum diketahui dengan jelas bentuk dan rasanya.
Sedangkan dalam bahasa, kata palapa dianggap sama dengan kata palapan dalam bahasa Jawa kuno yang berarti sifat menarik, memikat hati, dan mendatangkan kebaikan.
Selain itu, kata palapan juga dimaknai sebagai kesenangan atau istilah yang dinikmati seseorang setelah menyelesaikan tugasnya.
Lalu Muhammad Yamin dalam buku yang ditulisnya Gajah Mada Pahlawan Persatuan Nusantara menjelaskan lebih lengkap tentang makna dari Sumpah Palapa.
Pada penjelasannya, Sumpah Palapa dinilai sebagai bentuk batasan dan pantangan pada diri untuk tidak bersenang-senang, sebelum tugas atau tujuannya mencapai cita-cita demi negara tercapai.
Pengucapan Sumpah Palapa oleh Patih Gajah Mada bukan tanpa sebab, lo.
Ada alasan tersendiri dari diucapkannya Sumpah Palapa yang akan dijelaskan berikut ini.
Penyebab Sumpah Pemuda Diucapkan
Baca Juga: Keberagaman Suku di Indonesia, Ini Daftar Suku di Bali dan Penjelasannya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR