Berkat usaha dari Panembahan Seopati, bukan hanya keempat wilayah kembali menjadi bagian Kerajaan Mataram Islam, tapi ia juga berhasil menakhlukkan Cirebon dan Galuh.
2. Raden Mas Jolang atau Sultan Anyakrawati
Penembahan Senopati mengakhiri masa kekuasaannya setelah wafat pada 1601 dan kemudian Kerajaan Mataram Islam dilanjutkan oleh putranya yaitu Mas Jolang atau Pangeran Seda Krapyak.
Setelah menjadi raja, ia mendapat gelar Sultan Anyakrawati dan memerintah dari tahun 1601 hingga 1613.
Pada masa pemerintahan Sultan Anyakrawati ini, Kerajaan Mataram Islam mengalami beberapa pemberontakan dari bupati di Jawa Timur.
Sebagai raja, tentu Sultan Anyakrawati ingin menundukkan kembali para pemberontak, namun usahanya harus terhenti setelah wafat pada pertempuran di Krapyak.
Kerajaan pun diambil alih oleh putranya yaitu Raden Mas Wuryah atau Martapura. Namun, masa jabatannya tidak berlangsung lama dan membuat putranya diangkat sebagai raja yaitu Raden Mas Rangsang.
3. Raden Mas Rangsang atau Sultan Agung
Raden Mas Rangsang atau dikenal dengan Sultan Agung menjadi raja setelah kakeknya wafat dan ayahnya tidak bisa memimpin kerajaan.
Dengan gelar Sultan Agung Hanyakrakusuma Senapati Ing Alaga Ngbdurrahman Kalifatullah, ia menjabat selama 1613 hingga 1645.
Pada masa kepemimpinan Sultan Agung ini, Kerajaan Mataram Islam mencapai puncak kejayaan.
Baca Juga: Mengenal Sumpah Palapa Gajah Mada, dari Isi hingga Penyebab Diucapkannya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR