Bobo.id - Pada masa perjuangan mendapatkan kemerdekaan ada banyak organisasi yang dibentuk.
Dari semua organisasi tidak sepenuhnya didominasi oleh laki-laki, tapi ada juga kaum perempuan yang ikut berjuang.
Gerakan perempuan mendapatkan kemerdekaan dilakukan dengan banyak cara, termasuk membentuk organisasi pergerakan perempuan.
Beberapa organisasi perempuan ini muncul karena adanya perempuan kebijakan Politik Etis oleh pemerintah kolonial Belanda.
Pada Politik Etis yang muncul kisaran abad ke-20 Masehi membuat ada banyak pembaharuan penting yang identik dengan unsur modernitas.
Berikut akan dikenalkan tiga organisasi perempuan yang berpengaruh pada proses perjuangan kemerdekaan Indonesia.
1. Sakola Kautamaan Istri
Sakola Kautamaan Istri adalah organisasi yang didirikan oleh Raden Dewi Sartika pada tahun 1904 di Bandung.
Organisasi ini dibentuk untuk mengajarkan anak-anak perempuan agar bisa membaca, menulis, dan berumah tangga.
Adanya Sakola Kautamaan Istri ini merupakan wujud cita-cita Dewi Sartika yang ingin membuat anak-anak perempuan dari berbagai kalangan
Sakola Kautamaan istri ini kemudian menjadi sekolah khusus perempuan dengan mata pelajaran, seperti memsak, mencuci, menyetrika, menjahit, menyulam, dan membatik.
Baca Juga: Mengapa Wilayah ASEAN Dikatakan Sebagai Wilayah yang Strategis? Ini Pejelasannya
Saat sekolah ini berdiri, hanya ada 20 murid dengan tiga guru yang mengajar.
Namun, pada tahun 1905 jumlah siswa melonjak hingga ada dua ruangan belajar yang tidak sanggup menampung jumlah siswa.
Dengan berkembangnya sekolah tersebut, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan khususnya oleh para perempuan di Bandung.
2. Putri Mardika
Organisasi lain yang berdiri sebelum kemerdekaan adalah Putri Mardika yang merupakan organisasi perempuan yang membantu para perempuan muda dalam menempuh pendidikan.
Selain itu, organisasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup perempuan Indonesia.
Putri Mardika memiliki beberapa program beasiswa yang akan membantu para perempuan muda untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi.
Bahkan organisasi ini juga aktif dalam menerbitkan majalah yang bernama Putri Mardika.
Majalah tersebut berisi tentang berbagai gagasan perempuan berdikari.
Ada banyak tokoh yang menyalurkan gagasannya melalui majalah Putri Mardika, salah satunya adalah R.A Kartini.
Agar organisasi ini bisa berdiri ada beberapa tokoh penggerak yang bekerja sama, yaitu Sabarudin, Joyo Pranoto, R.A Sutinah, Rr. Rumini, dan Sadikun Tondokusumo.
Baca Juga: 5 Pertempuran Terkenal Setelah Kemerdekaan, Ini Sejarah Singkatnya
3. Kartini Fonds
Ada juga organisasi Kartini Fonds atau Daa kartini yang dibentuk di Kota Den Haag, Belanda pada 27 Juni 1913.
Berdirinya Kartini Fonds karena adanya pengaruh dari penganut kebijakan Politik Etis yaitu Ny. C. Th. Van Deventer.
Kartini Fonds dibuat dengan tujuan untuk memajukan pendidikan perempuan bumiputra.
Tujuan itu dijalankan dengan didirikannya sekolah alternatif yaitu Sekolah Kartini di Semarang dan Jakarta pada tahun 1913.
Setelah ada di dua tempat, Sekolah Kartini semakin diminati hingga didirikan lagi beberapa sekolah lain.
Beberapa wilayah yang menjadi tempat berdirinya Sekolah Kartini yaitu Cirebon, Indramayu, Pekalongan, Malang, Madiun, dan lain sebagainya.
Dari Sekolah Kartini ada banyak dampak yang diberikan, seperti munculnya banyak kader perempuan di berbagai daerah.
Beberapa kader perempuan tersebut pun bergerak dalam berbagai bidang, seperti Wanita Taman Siswa, Wanito Utomo, dan lain sebagainya.
Tiga organisasi itulah yang membuat perempuan mampu membaca dan menulis hingga melanjutkan pendidikan ke janjang yang lebih tinggi.
Nah, itulah tiga orgnisasi pendidikan perempuan yang muncul sebelum kemerdekaan dan memberikan dampak besar.
Baca Juga: Bentuk Perjuangan dr. Sutomo dalam Menghadapi Penjajah, Cari Jawaban Kelas 5 SD Tema 7
----
Kuis! |
Di mana Sakola Kautamaan Istri pertama kali berdiri? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR