Bobo.id - Sebentar lagi kita akan menyambut bulan puasa atau bulan Ramadhan, teman-teman.
Awal puasa Ramadhan dimulai pada tanggal 1 - 30 Ramadhan pada kalender Hijriah.
Karena Indonesia pada umumnya tidak menggunakan kalender Hijriah, melainkan Masehi, maka tanggal 1 Ramadhan harus ditentukan agar sesuai dengan kalender Masehi.
Penentuan 1 Ramadhan yang merupakan hari pertama bulan Ramadhan memiliki beberapa metode, lo.
Apa saja cara menentukan 1 Ramadhan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia?
Kita simak pembahasannya sebagai berikut ini, yuk!
Dilansir dari Kompas.com dan situs Kementerian Agama Indonesia, untuk menentukan 1 Ramadhan, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan.
Hisab adalah metode penentuan bulan Hijriah berdasarkan perhitungan astronomi.
Astronomi sendiri adalah ilmu bintang atau yang mempelajari benda langit secara ilmiah.
Metode ini memperhitungkan gerak bulan dan matahari serta posisi mereka terhadap bumi.
Hisab bisa dilakukan oleh ahli astronomi dan astrologi Islam. Meski demikian, metode ini masih menjadi kontroversi karena belum ada konsensus tentang perhitungan yang benar.
Baca Juga: Contoh Susunan Acara Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1444 Hijriah
Rukhayatul hilal adalah istilah bahasa Arab yang berarti pengamatan terhadap fase bulan baru, teman-teman.
Metode ini dilakukan dengan mengamati hilal (bulan sabit) setelah matahari terbenam pada akhir bulan Sya'ban (bulan sebelum Ramadhan).
Jika hilal terlihat, maka esok harinya dianggap sebagai 1 Ramadhan.
Metode ini dianjurkan karena banyak dilakukan oleh pemuka agama Islam sejak zaman dulu sesuai petunjuk nabi.
Namun, kekurangan metode ini adalah harus memerlukan kondisi langit yang cerah dan pemahaman yang benar tentang tata cara pengamatan hilal.
Sehingga, jika langit mendung atau hujan, maka pengamatan dengan metode ini akan terganggu.
Di beberapa negara, pihak berwenang seperti Kementerian Agama atau Dewan Islam setempat memberikan pengumuman awal bulan Ramadhan berdasarkan hisab atau rukyatul hilal.
Informasi ini bisa didapatkan melalui media massa atau situs web resmi.
Nah, pihak berwenang ini umumnya sudah menghitung hilal jauh sebelum datangnya Ramadhan.
Selain melakukan penghitungan dan pengamatan, ada juga cara yang menentukan 1 Ramadhan berdasarkan negara atau wilayah tertentu yang dianggap sebagai acuan.
Misalnya, jika Arab Saudi mengumumkan 1 Ramadhan, maka negara-negara lain mengikuti pengumuman tersebut.
Baca Juga: 7 Persiapan Menghadapi Puasa Ramadan 2023 untuk Anak-Anak
Banyak negara yang menjadikan Arab Saudi sebagai negara acuan karena Arab Saudi merupakan salah satu negara yang menggunakan kalender Hijriah sejak lama.
Cara menentukan 1 Ramadhan memiliki beberapa metode dan landasan, teman-teman.
Metode dan landasan yang beragam ini tidak jarang menimbulkan perbedaan awal puasa.
Nah, perbedaan awal puasa sendiri merupakan fenomena yang sering terjadi di Indonesia.
Oleh sebab itu, diperlukan sidang isbat pemerintah yang menengahi perbedaan awal puasa.
Hal ini bertujuan supaya rakyat Indonesia dapat mulai berpuasa di hari yang sama.
Sidang isbat biasanya dilakukan pada akhir bulan Hijriyah sebelumnya, tepatnya pada malam 29 atau 30.
Setelah dilakukan pengamatan, para ahli astronomi dan ulama akan memberikan laporan kepada pemerintah atau otoritas Islam resmi di negara tersebut.
Kemudian, hasil pengamatan akan dipertimbangkan dan diumumkan secara resmi pada sidang isbat.
Cara menentukan 1 Ramadhan ini sangat penting bagi umat Islam, teman-teman.
Penetapan awal bulan Ramadhan juga menentukan waktu Hari Raya Idulfitri.
Oleh karena itu, sidang isbat merupakan proses yang penting bagi umat Islam di seluruh dunia.
Namun, penting untuk diingat bahwa menentukan 1 Ramadhan bukanlah tujuan utama dari ibadah puasa itu sendiri.
Yang terpenting adalah niat dan kesungguhan dalam menjalankan ibadah puasa dengan penuh rasa syukur.
Itulah penjelasan berbagai cara menentukan 1 Ramadhan.
Semoga menambah pengetahuan teman-teman, ya!
Baca Juga: Dari Daging hingga Tahu-Tempe, Inilah 5 Bahan Pokok yang Mengalami Kenaikan Harga Menjelang Ramadhan
----
Kuis! |
Berapa hari di bulan Ramadhan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,Kemenag.go.id |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR