Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu perbedaan antara asteroid dan komet?
Meski keduanya merupakan benda langit yang dapat melintasi Bumi dan mengelilingi Matahari, dua benda ini sebenarnya berbeda.
Asteroid dan komet dianggap sama karena dicurigai sebagai bongkahan batu dari ruang angkasa yang memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun lalu.
Dilansir dari National Geographic, asteroid dan komet terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun lalu setelah awan gas dan debu raksasa menjadi padat.
Puing-puing sisa yang mengorbit Matahari bergabung menjadi planet, bulan, dan objek lainnya.
Nah, asteroid dan komet adalah sisa-sisa dari proses ini, sehingga banyak yang belum bisa membedakannya.
Kali ini, kita akan belajar mencari perbedaan asteroid dan komet. Yuk, simak bersama!
Karakteristik Asteroid
Asteroid adalah benda langit kecil yang mengelilingi matahari, mengandung sedikit logam seperti nikel dan besi, yang terbentuk dari batu angkasa luar.
Asteroid juga didefinisikan sebagai bongkahan batu berdiameter belasan sampai ratusan ribu meter.
Menurut NASA, ada sekitar lebih dari satu juta asteroid di ruang angkasa, dan 150 di antaranya memiliki satelit alaminya sendiri.
Baca Juga: Selalu Menyinari Langit Malam, Berapa Lama Bintang Bisa Hidup di Alam Semesta?
Tahun 2022 lalu, para astronom membuktikan bahwa asteroid Elektra memiliki tiga bongkahan batu yang mengorbitnya.
Sementara itu, Ceres yang dianggap sebagai asteroid terbesar dengan lebar hampir 950.000 meter mulai diklasifikasikan sebagai planet kerdil pada tahun 2006.
Dengan begitu, saat ini posisi asteroid terbesar dipegang oleh Vesta, yang lebarnya mencapai hampir 530.000 meter.
Asteroid Vesta ini diketahui ditemukan oleh astronom Jerman Heinrich Wilhelm Olbers pada tanggal 29 Maret 1807.
Sedangkan asteroid berukuran kecil disebut sebagai meteoroid, yang jika berhasil memasuki atmosfer Bumi akan disebut meteor atau bintang jatuh.
Dilansir dari kemdikbud.go.id, asteroid yang memiliki orbit elips yaitu Asteroid 2014 OL339, berukuran 490 kaki (150 meter).
Asteroid tersebut membutuhkan waktu 364,92 hari untuk mengelilingi Matahari.
Asteroid tersebar di seluruh bagian langit, namun yang paling banyak terdapat di sabuk asteroid, yaitu sekitar 750.000 asteroid.
Sabuk asteroid ini terletak di antara Mars dan Jupiter, yang menurut astronom berisi gaya gravitasi Jupiter.
Apa itu Komet?
Berbeda dengan asteroid, komet adalah bola es dan batu yang memiliki ekor bercahaya yang ketika melintasi bumi terlihat jelas di langit malam.
Baca Juga: Berhasil di Misi Pertamanya, Begini Hebatnya Pesawat Artemis 1 Orion NASA
Ekor pada komet ini muncul setiap kali orbitnya mendekatkan mereka ke Matahari, sehingga permukaannya memanas kemudian mengeluarkan jejak gas dan debu.
Komet tersusun dari material gas dan air yang telah mengeras menjadi es, dan berukuran diameter 10 kilometer.
Lintasan yang digunakan komet untuk mengelilingi Matahari bentuknya lonjong.
Sayangnya, meskipun kita dapat mengalami komet dengan teleskop, penampakan komet akan tetap tampak lebih kabur daripada asteroid.
Dilansir dari Natgeo, komet terang muncul di langit malam Bumi hanya sekali dalam satu dekade, teman-teman.
Ada dua jenis komet yaitu komet periode pendek dan komet periode panjang.
Komet periode pendek membutuhkan 200 tahun untuk mengorbit matahari, yang umumnya berasal dari Sabuk Kuiper.
Komet periode pendek yang paling terkenal yaitu Komet Halley, yang hanya muncul setiap 75 sampai 76 tahun sekali.
Sedangkan komet periode panjang berasal dari Awan Oort, yang membutuhkan ribuan hingga jutaan tahun untuk mengorbit matahari.
Komet periode panjang lebih sulit untuk diprediksi kemunculannya karena membutuhkan waktu periode yang sangat lama.
----
Kuis! |
Apa yang membentuk asteroid dan komet? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR