Meteroid berasal dari puing-puing benda langit, kemudian batu ini tertarik oleh gaya gravitasi ke Bumi. Puing yang meluncur ke Bumi disebut meteor.
Jika ukurannya kecil, meteor akan hangus karena terbakar di atmosfer. Jika ukurannya besar dan bisa sampai ke bumi, namanya jadi meteoroit.
Tahukah teman-teman? Ada masa tertentu di sepanjang tahun, ketika jumlah meteor itu lebih banyak dari biasanya.
Bahkan, bisa mencapai ratusan meteor yang menembus atmosfer Bumi dalam satu jam. Inilah yang disebut dengan hujan meteor.
Ini artinya, hujan meteor adalah fenomena ketika muncul sejumlah meteor di bagian langit yang sama selama waktu tertentu.
Proses Terjadinya Hujan Meteor
Hujan meteor terjadi karena adanya komet.
Melansir dari NASA, komet merupakan bola salju kosmik dari gas beku, batu, dan debu yang mengorbit Matahari.
Komet terbentuk di daerah terluar nebula matahari yang cukup dingin sehingga es yang mudah menguap dapat mengembun.
Biasanya, komet berada sangat jauh dari Bumi, namun ada masanya ketika Bumi dan komet mendekat karena Bumi bergerak mengelilingi Matahari.
Komet dan remahan-remahan debu atau meteoroid dari asteroid itu akan memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, Ini 7 Fenomena Langit Bulan September 2022, Akan Ada Ekuinoks!
Kenapa Air Sering Tumpah saat Kita Memindahkannya dari Gelas? Ini Penjelasannya
Source | : | NASA,Live Science,Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR