Saat perjalanan memasuki atmosfer Bumi ini, meteor yang berjatuhan itu akan bergersekan dengan partikel udara, sehingga menciptakan panas.
Hal ini akan membuat meteor yang masuk atmosfer semakin terkikis, sehingga menghasilkan garis-garis cahaya yang terang di langit.
Batuan meteor yang jatuh dengan semburat garis bercahaya ini sering juga disebut sebagai bintang jatuh.
Debu dan partikel meteoroid yang terus-menerus menghujani Bumi dari segala arah terkadang menghasilkan meteor soliter.
Merupakan Fenomena Rutin
Ternyata fenomena hujan meteor ini merupakan peristiwa alam yang dapat terjadi secara teratur, teman-teman.
Hal ini membuat para astronom pun akan membuat prediksi tentang berapa banyak meteor yang akan menghantam atmosfer Bumi.
Huhan meteor bisa terjadi sepanjang tahun. Selain iu, nama fenomena itu akan diambil dari asal partikel meteorid.
Disebutkan bahwa hujan meteor ini ternyata bisa terjadi dan disaksikan sebanyak 30 kali di setiap tahunnya. Banyak, ya!
Hujan meteor di 2023 ini akan terjadi hampir di setiap bulan. Bahkan, terdapat beberapa bulan hujan meteor terjadi lebih dari satu kali.
Berdasarkan unggahan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, hujan meteor ini terjadi tiga kali, masing-masing tanggal 2,8, dan 27.
Baca Juga: 7 Peristiwa Langit di Januari 2023, Salah Satunya Hujan Meteor Quadrantid
Source | : | NASA,Live Science,Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR