Bobo.id - Para ilmuwan menemukan fenomena antariksa berupa piramida cahaya yang akan terjadi sejak 9 Maret 2023 hingga beberapa minggu ke depan.
Dilansir dari space.com, fenomena piramida cahaya ini dikenal dengan istilah zodiacal light.
Menurut penelitian, zodiacal light adalah hasil pantulan sinar matahari oleh partikel debu antara matahari dan bumi.
Cahaya ini sebenarnya sangat redup, sehingga hanya bisa dilihat di langit gelap yang bersih dari polusi cahaya baik buatan maupun alami.
Fenomena ini terjadi sekitar 90 menit, dimulai sekitar 90 menit setelah matahari terbenam.
Dalam kondisi ini, para pengamat akan melihat seberkas cahaya memanjang dari cakrawala ke barat dan mengikuti garis imajiner ke arah timur di langit, yang disebut eliptik.
Eliptik dalam konteks ini adalah jalur tampak yang dilalui matahari pada saat melintasi langit Bumi.
Cahaya zodiak atau zodiacal light berbentuk piramida ini diperkirakan terlihat dari Kamis (9 Maret) sampai 21 Maret, sehingga teman-teman bisa merencanakan pengamatannya.
Selain itu, selama ini dua planet paling terang di atas Bumi, yaitu Venus dan Jupiter sedang berada di barat setelah matahari terbenam.
Artinya, ada peluang untuk menangkap kedua pemandangan menarik dalam satu bingkai cahaya tersebut.
Teman-teman dapat menggunakan teleskop untuk melihat dengan jelas. Syaratnya, pastikan kondisi langit sedang redup.
Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Inilah Perbedaan Asteroid dan Komet
Bagaimana Cahaya Ini Terbentuk?
Ketika komet-komet lewat dekat dengan matahari, maka radiasi matahari akan menyebabkan komet melepaskan debu dan partikel es.
Debu dan partikel es ini kemudian bertahan di sekitar matahari, dan terlihat seperti 'ekor' pada bintang jatuh.
Bagian 'ekor' komet yang tumbuh dan cahaya yang mengelilinginya dinamakan koma.
Selain partikel debu dan es tersebut, sumber debu lain juga berasal dari tabrakan antara asteroid di sabuk asteroid.
Asteroid tersebar di seluruh bagian langit, namun yang paling banyak terdapat di sabuk asteroid, yaitu sekitar 750.000 asteroid.
Kemudian debu asteroid akan menyebar mengelilingi matahari dalam bentuk piringan datar yang berputar perlahan di sekitar bintang.
Partikel-partikel inilah yang kemudian memantulkan sinar matahari yang jatuh ke atasnya, sehingga menciptakan cahaya zodiak.
Faktanya, fenomena cahaya zodiak atau piramida cahaya ini juga akan terjadi pada akhir Agustus hingga awal November, dan terlihat di belahan bumi Utara.
Menurut space.com, alat terbaik yang dapat menangkap fenomena unik ini yaitu teropong dengan sudut lebar pembesaran rendah,
Jika ingin mengambil foto, gunakan kamera terbaik dengan lensa terbaik untuk dapat menangkap gambar yang jelas.
Baca Juga: Berhasil di Misi Pertamanya, Begini Hebatnya Pesawat Artemis 1 Orion NASA
Fakta Sabuk Asteroid
Dilansir dari kemdikbud.go.id, asteroid yang memiliki orbit elips yaitu Asteroid 2014 OL339, berukuran 490 kaki (150 meter).
Asteroid tersebut membutuhkan waktu 364,92 hari untuk mengelilingi Matahari.
Orbit planet dan benda langit berbentuk elips karena interaksi gravitasi antara planet dan matahari beserta dengan benda langit lainnya.
Dalam berputar mengelilingi matahari, asteroid berputar-putar hingga terkadang terjatuh tak tentu arah.
Ketika ini terjadi, maka akan membahayakan Bumi karena asteroid dapat menabrak permukaan Bumi dan merusaknya.
----
Kuis! |
Berapa lama fenomena zodiak langit atau piramida cahaya terjadi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR