2. FOMO (Fear of Missing Out): FOMO adalah ketakutan akan ketinggalan atau kehilangan sesuatu yang dianggap penting atau menyenangkan.
Sosial media dapat memicu FOMO karena kita dapat melihat kegiatan atau acara yang dihadiri oleh teman-teman kita, dan merasa tertinggal atau tidak diakui jika kita tidak ikut serta.
Dampak Haus Pengakuan di Sosial Media
Menurut Kak Rayna, anak-anak seperti kita tidak sepatutnya menggunakan sosial media, lo.
Umumnya, sosial media akan memberikan batasan umur pada penggunanya, yakni minimal 13-15 tahun.
Umur ini setara dengan umur kakak-kakak SMP, ya. Untuk anak di bawah 12 tahun, sosial media bukanlah hal yang baik untuk kita.
Kak Rayna berkata bahwa jika kita terlalu banyak mengonsumsi konten di sosial media, kita bisa mengalami perubahan psikologis yang berbahaya.
Perubahan psikologis bagi anak-anak seperti kita dapat menimbulkan dampak berupa:
1. Menyebarluaskan konten pribadi untuk menerima pengakuan di dunia maya.
2. Tindakan diskriminasi.
3. Fokus pada jumlah likes dan komentar pada setiap konten yang diunggah.
Baca Juga: Awas Bisa Curi Password! Hindari 7 Aplikasi Berbahaya Ini di Play Store
Source | : | Wawancara |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR