Bobo.id - Teman-teman pasti sudah tidak asing dengan candi yang merupakan peninggalan pada masa kerajaan Hindu-Buddha.
Semua candi yang ada digolongkan dalam dua jenis berdasarkan kepercayaan pembuatnya, yaitu candi Buddha dan candi Hindu.
Pada materi IPS kelas VII SMP kali ini, akan dijelaskan tentang perbedaan dari dua jenis candi tersebut.
Agama Hindu dan Buddha yang datang ke Indonesia pada zaman kuno tentu memberikan banyak pengaruh pada masyarakat.
Salah satu pengaruh yang sangat terliat adalah munculnya banyak kerajaan Hindu dan Buddha yang berkembang dengan pesat.
Kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha ini cukup terkenal dengan wilayah kekuasaan yang luas, yaitu Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Mataram Kuno, hingga Majapahit.
Setiap kerajaan tersebut pun memiliki banyak peninggalan dalam bentuk prasasti hingga bangunan, yaitu candi.
Setiap candi tersebut ternyata memiliki beberapa perbedaan dari segi fungsi hingga bentuk bangunan.
Perbedaan Candi Hindu dan Buddha
1. Fungsi
Perbedaan utama dari candi Hindu dan Buddha adalah fungsinya.
Baca Juga: 14 Contoh Peninggalan Kerajaan Singasari, Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa Timur
Pada candi bercorak Hindu, biasa difungsikan sebagai makam, khususnya makam para raja.
Jadi, candi itu akan jadi tempat penghormatan bagi para raja yang sudah meninggal.
Selain itu, candi Hindu juga digunakan sebagai tempat penyembahan para dewa.
Sedangan candi Buddha dibangun dengan fungsi sebagai tempat pemujaan atau tempat beribadah pada dewa.
Sehingga perbedaan dari keduanya adalah fungsi dari candi Buddha yang hanya fokus jadi tempat beribadah.
2. Struktur Bangunan
Perbedaan lainnya adalah pada struktur bangunan dari candi Hindu dan candi Buddha.
Pada candi Hindu biasanya memiliki struktur sederhana, dalam bentuk bangunan, arca, dan ornamen.
Selain itu, bangunan pada candi Hindu juga terihat ramping dan menjulang tinggi ke atas.
Candi ini juga terdapat beberapa arca seperti arca Dewa Trimurti, yaitu Dewa Siwa, Dewa Wisnu, dan Dewa Brahmana.
Ada juga arca Dewa Ganesha, Dewi Durga dan lain sebagainya yang dibangun di berbagai candi Hindu.
Baca Juga: 22 Kerajaan Hindu Buddha di Nusantara dan Nama Penguasa di Zaman Keemasan
Lalu ciri khas lainnya adalah bagian puncak yang meruncing atau disebut ratna atau amalaka.
Sedangkan candi Buddha memiliki ciri bangunan yang terkesan megah, kolosal, mewah, dengan seni arca dan ornamen yang megah.
Bentuk bangunan pada candi ini selalu dibuat melebar dan tidak terlalu tinggi.
Arca yang biasa ada pada candi Buddha adalah arca Dyani-Buddha, Manusia-Buddha, dan Dyani-Bodisattwa. Tiga arca itu melambangkan arca Buddha dalam kesederhanaan.
Bagian puncak pada candi Buddha selalu berbentuk stupa yang tentu sangat berbeda dari candi Hindu.
3. Bagian-Bagian Candi
Dua jenis candi ini sama-sama memiliki tiga bagian candi, yaitu kaki candi, tubuh candi, dan atap.
Tapi pada ketiga bagian itu memiliki penyebutan yang berbeda.
Pada candi Hindu, candi dibagi menjadi tingkatan yang disebut Bhurloka atau kaki candi yang menjadi tempat makhluk hidup tinggal.
Lalu ada bagian Bhuvarloka yang merupakan bagian tengah candi yang melambangkan manusia yang sedang disucikan dan menuju kesempuranaan batin.
Bagian paling atas adalah Svarloka yang merupakan perlambangan dunia dewa.
Baca Juga: 19 Daftar Nama Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, dari Kutai hingga Majapahit
Sedangkan candi Buddha pada tingkat pertama disebut dengan Kamadhatu yang merupakan lambang manusia penuh dosa.
Lalu tingkat kedua adalah Rupadhatu yang ada di bagian tengan sebagai lambang kehidupan manusia yang penuh hawa nafsu.
Bagian paling atas adalah Arupadhatu sebagai lambang manusia yang sudah mencapai nirwana.
4. Tata Letak
Perbedaan lainnya yang bisa diamati adalah tata letak dari dua jenis candi ini.
Pada candi Hindu, candi utama akan ada di belakang dan berada di dataran yang paling tinggi.
Pintu masuk pada candi Hindu biasa dibuat menghadap barat dan disertai dengan kepala kala lengkap dengan rahang bawahnya.
Sedangkan candi Buddha memiliki bangunan utama di bagian tengah kompleks candi dan dikelilingi candi perwara yang berukuran lebih kecil.
Pintu pada candi Buddha selalu menghadap ke timur dengan bagian pintu disertai kepala kala dengan posisi menganga tanpa rahang bawah.
Contoh Candi Hindu dan Buddha
Candi Hindu: Candi Prambanan, Candi Dieng, Candi Umbul, Candi Klero, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Sejarah Musik di Indonesia, Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan Hindu-Buddha
Candi Buddha: Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Ratu Boko, Candi Kalasan, Candi Plaosan, dan lain sebagainya.
Nah, itu empat perbedaan candi Hindu dan Buddha yang bisa dilihat dari bentuk bangunan hingga fungsinya.
----
Kuis! |
Apa saja kerajaan yang terkenal pada masa Hindu-Buddha? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR