“Aku sudah bosan melihat kelakuan Kenanga!” seru Raja Rampai. “Dia harus dipaksa belajar sopan santun. Dia juga harus hadir di pesta-pesta para bangsawan dan berkenalan dengan pangeran-pangeran yang sopan. Dia harus menjadi wanita yang bijak dan sopan karena kelak akan menjadi seorang ratu,” kata Raja Rampai.
Akan tetapi, Putri Kenanga tidak suka pada pangeran manapun yang diperkenalkan padanya. Putri Kenanga tidak suka bersikap seperti putri yang sopan di pesta-pesta. Ia merasa sangat bosan karena terbiasa bersikap seenaknya.
Pada suatu hari, Putri Kenanga memutuskan untuk tidak mau menjadi ratu. Ia mengganti pakaian putrinya dengan pakaian koki. Ia memakai celemek dan topi koki. Ia lalu pergi ke dapur dan mencuci piring.
Permaisuri pusing memikirkan putrinya. Untung ia lalu mendapat ide untuk membuat putrinya mau belajar. Ia mencari seorang pembuat kue tradisional yang handal untuk bekerja di dapur istana. Pembuat kue ini nantinya bertugas untuk mengajari Putri Kenanga membuat kue-kue khas kerajaan mereka di dapur.
Para prajurit membagikan undangan pada pembuat kue, baik di dalam kerajaan Babunga sendiri, maupun di kerajaan-kerajaan lain.
“Siapa yang bisa membuat kue tradisional yang paling enak, akan diangkat menjadi pembuat kue kerajaan Babunga!”
Maka tak lama kemudian, berdatanganlah ke kerajaan Babunga para pembuat kue dari berbagai kerajaan.
Raja dan permaisuri mencicipi rasa kue-kue tradisional buatan mereka masing-masing. Akhirnya, terpilihlah seorang pembuat kue dari kerajaan tetangga. Ia seorang pemuda bernama Lalampa.
Maka, keesokan harinya, Lalampa pun mulai bertugas di dapur istana. Di hari pertama itu, ia membuat masakan ikan suwir. Ternyata, itu untuk isian kue lemper.
Putri Kenanga memerhatikan cara Lalampa memasukkan ikan ke dalam nasi lemper. Ia juga memerhatikan cara membungkus nasi itu dengan daun dan menyemat sepotong lidi pendek di kedua ujung lemper agar isinya tidak keluar.
“Cepat ajarkan aku cara membuat lemper seperti itu!” seru Putri Kenanga pada si pemuda pembuat kue.
Baca Juga: Dongeng Anak: Keajaiban pada Malam Bulan Biru #MendongenguntukCerdas
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR