Bobo.id - Teman-teman mungkin pernah mendengar kalau hidup sebagai anggota keluarga kerajaan punya banyak aturan.
Sebagai contohnya keluarga kerajaan Inggris yang memiliki aturan soal makanan dan cara berpakaian.
Ternyata hal seperti itu juga sering dikisahkan dalam dongeng, lo. Salah satunya bisa kita cari tahu dari dongeng anak hari ini.
Kali ini dongeng anak akan mengisahkan tentang Putri Kenanga yang merupakan anak dari Raja kerajaan Babunga.
Seperti apa kisahnya? Simak di sini!
Putri Kenanga dan Pembuat Kue
Cerita oleh: Dok. Majalah Bobo
Kerajaan Babunga diperintah oleh Raja Rampai dan permaisurinya. Akhir-akhir ini, raja dan permaisuri sangat bingung. Putri tunggal mereka, Putri Kenanga, tidak mau belajar sama sekali. Padahal, rakyat biasa di kerajaan Babunga saja, wajib belajar di sekolah. Raja dan permaisuri malu, kalau putri mereka justru tidak mau belajar.
Karena tidak mau belajar, Putri Kenanga tidak tahu cara makan dengan menggunakan sendok dan garpu. Ia biasa makan dengan tangan langsung. Raja Rampai dan permaisuri sampai tidak berani mengajak putri mereka ke undangan makan malam para bangsawan.
Putri Kenanga juga makan di sembarang waktu. Ia tidak mau sarapan. Dan meminta makan sereal di saat jam minum teh di sore hari. Ia juga suka berlari ke jalan di saat hujan turun, dengan telanjang kaki.
Hari demi hari berlalu. Kini, putri Kenanga sudah berusia delapan belas tahun. Raja Rampai mulai tidak sabar melihat kelakuan putrinya.
Baca Juga: Dongeng Anak: Drogo, Raksasa Serakah #MendongenguntukCerdas
“Aku sudah bosan melihat kelakuan Kenanga!” seru Raja Rampai. “Dia harus dipaksa belajar sopan santun. Dia juga harus hadir di pesta-pesta para bangsawan dan berkenalan dengan pangeran-pangeran yang sopan. Dia harus menjadi wanita yang bijak dan sopan karena kelak akan menjadi seorang ratu,” kata Raja Rampai.
Akan tetapi, Putri Kenanga tidak suka pada pangeran manapun yang diperkenalkan padanya. Putri Kenanga tidak suka bersikap seperti putri yang sopan di pesta-pesta. Ia merasa sangat bosan karena terbiasa bersikap seenaknya.
Pada suatu hari, Putri Kenanga memutuskan untuk tidak mau menjadi ratu. Ia mengganti pakaian putrinya dengan pakaian koki. Ia memakai celemek dan topi koki. Ia lalu pergi ke dapur dan mencuci piring.
Permaisuri pusing memikirkan putrinya. Untung ia lalu mendapat ide untuk membuat putrinya mau belajar. Ia mencari seorang pembuat kue tradisional yang handal untuk bekerja di dapur istana. Pembuat kue ini nantinya bertugas untuk mengajari Putri Kenanga membuat kue-kue khas kerajaan mereka di dapur.
Para prajurit membagikan undangan pada pembuat kue, baik di dalam kerajaan Babunga sendiri, maupun di kerajaan-kerajaan lain.
“Siapa yang bisa membuat kue tradisional yang paling enak, akan diangkat menjadi pembuat kue kerajaan Babunga!”
Maka tak lama kemudian, berdatanganlah ke kerajaan Babunga para pembuat kue dari berbagai kerajaan.
Raja dan permaisuri mencicipi rasa kue-kue tradisional buatan mereka masing-masing. Akhirnya, terpilihlah seorang pembuat kue dari kerajaan tetangga. Ia seorang pemuda bernama Lalampa.
Maka, keesokan harinya, Lalampa pun mulai bertugas di dapur istana. Di hari pertama itu, ia membuat masakan ikan suwir. Ternyata, itu untuk isian kue lemper.
Putri Kenanga memerhatikan cara Lalampa memasukkan ikan ke dalam nasi lemper. Ia juga memerhatikan cara membungkus nasi itu dengan daun dan menyemat sepotong lidi pendek di kedua ujung lemper agar isinya tidak keluar.
“Cepat ajarkan aku cara membuat lemper seperti itu!” seru Putri Kenanga pada si pemuda pembuat kue.
Baca Juga: Dongeng Anak: Keajaiban pada Malam Bulan Biru #MendongenguntukCerdas
Akan tetapi, si pembuat kue itu tidak menjawab. Ia terus saja bekerja dengan gerakan-gerakan yang jelas, agar Putri Kenanga bisa mengikuti cara membuat kue itu.
“Kau pandai membuat kue, tapi pendengaranmu sepertinya terganggu,” gumam Putri Kenanga di depan Lalampa.
“Tapi kalau kau bisa mendengar, tentu kau akan pusing seperti aku. Orang-orang di istana ini sangat cerewet dan suka mengatur!”
Lalampa tetap diam, seakan tidak mendengar sama sekali ucapan sang putri.
Keesokan harinya, Lalampa membuat kue ku berwarna merah indah. Putri Kenanga sangat tertarik melihat cara membuat kue yang indah itu. Maka ia pun membantu Lalampa dengan sigap. Ia menolong mengambilkan wadah-wadah untuk meletakkan bahan kue. Ia juga membantu merapikan semua barang saat telah selesai memasak.
Suatu hari, Lalampa membuat kue lemper yang agak besar. Ia lalu memberikannya pada Putri Kenanga. Ia memberi isyarat agar Putri Kenanga segera memakannya.
Maka, Putri Kenanga pun membuka daun pembungkus lemper itu. Namun ternyata di dalamnya ada sehelai kertas kecil dengan tulisan.
Bersikaplah seperti ratu
Karena kau calon ratu
Kau akan menjadi ratu
Yang pandai membuat kue
Baca Juga: Dongeng Anak: Putri Berambut Kaca #MendongenguntukCerdas
Putri Kenanga sangat gembira membaca surat kecil itu.
Sejak hari itu, sikap Putri Kenanga pun mulai berubah. Ia menjadi putri yang lebih sopan dan mau belajar banyak hal. Putri Kenanga dan Lalampa akhirnya menjadi akrab.
Pada suatu hari, Putri Kenanga heran, karena tidak menemukan Lalampa di dapur. Ketika sedang mencari Lalampa, para dayang datang memanggilnya untuk hadir di ruang utama istana.
Tertanya, Raja Rampai dan permaisuri mendapat tamu. Seorang pangeran dari kerajaan tetangga, datang untuk melamar Putri Kenanga. Tadinya, Putri Kenanga ingin menolak sambil marah-marah. Namun ia teringat pesan Lalampa untuk bersikap seperti ratu.
Maka, Putri Kenanga pun datang ke ruang utama dengan sopan setelah merapikan dirinya. Betapa terkejutnya Putri Kenanga, karena pangeran itu ternyata adalah Lalampa. Ia ternyata seorang pangeran yang menyamar.
Putri Kenanga sangat gembira. Lalampa adalah orang pertama yang tidak mencoba mengajari sang putri apapun.
Ia berpura-pura tidak bisa bicara agar Putri Kenanga mau melakukan semua pekerjaan sendiri tanpa disuruh.
Keduanya pun lalu menikah. Sang putri betul-betul menjadi ratu yang pandai membuat kue seperti yang ditulis Pangeran Lalampa di dalam suratnya di kue lemper.
Baca Juga: Dongeng Anak: Rahasia Kebijaksanaan Laurelia #MendongenguntukCerdas
#MendongenguntukCerdas
Tonton video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR