Akan tetapi, si pembuat kue itu tidak menjawab. Ia terus saja bekerja dengan gerakan-gerakan yang jelas, agar Putri Kenanga bisa mengikuti cara membuat kue itu.
“Kau pandai membuat kue, tapi pendengaranmu sepertinya terganggu,” gumam Putri Kenanga di depan Lalampa.
“Tapi kalau kau bisa mendengar, tentu kau akan pusing seperti aku. Orang-orang di istana ini sangat cerewet dan suka mengatur!”
Lalampa tetap diam, seakan tidak mendengar sama sekali ucapan sang putri.
Keesokan harinya, Lalampa membuat kue ku berwarna merah indah. Putri Kenanga sangat tertarik melihat cara membuat kue yang indah itu. Maka ia pun membantu Lalampa dengan sigap. Ia menolong mengambilkan wadah-wadah untuk meletakkan bahan kue. Ia juga membantu merapikan semua barang saat telah selesai memasak.
Suatu hari, Lalampa membuat kue lemper yang agak besar. Ia lalu memberikannya pada Putri Kenanga. Ia memberi isyarat agar Putri Kenanga segera memakannya.
Maka, Putri Kenanga pun membuka daun pembungkus lemper itu. Namun ternyata di dalamnya ada sehelai kertas kecil dengan tulisan.
Bersikaplah seperti ratu
Karena kau calon ratu
Kau akan menjadi ratu
Yang pandai membuat kue
Baca Juga: Dongeng Anak: Putri Berambut Kaca #MendongenguntukCerdas
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR