Bobo.id - Nyamuk (Culicidae) dianggap sebagai hama yang dapat menularkan penyakit pada manusia, sehingga keberadaan mereka harus dibatasi.
Ada empat jenis penyakit berbahaya yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk, yaitu malaria, demam kuning, virus zika, dan demam berdarah dengue.
Menurut National Geographic, sekitar 3.000 spesies nyamuk di dunia dapat menularkan lebih banyak penyakit daripada hewan lain.
Umumnya, nyamuk betina yang bertugas mengisap darah manusia atau hewan untuk mendapatkan protein bagi telur mereka.
Ya, darah sebenarnya bukan makanan nyamuk. Nyamuk memanfaatkan darah sebagai sumber protein, namun makanan aslinya adalah nektar dari tumbuhan.
Tahukah kamu, protein darah dibutuhkan nyamuk untuk menghasilkan sangat banyak telur, lo.
Kali ini, Bobo akan mengajak teman-teman mencari tahu fakta daur hidup nyamuk dari artikel berikut ini.
Fase Telur
Nyamuk betina dewasa bisa mengeluarkan 100 hingga 200 butir telur, dalam satu kali masa bertelur.
Telur yang sudah dikeluarkan akan diletakkan secara berjajar membentuk 'rakit' yang mengapung di permukaan air terbuka.
Selain itu, tempat yang digunakan nyamuk untuk bertelur juga tidak selalu di genangan air terbuka.
Baca Juga: Bukan Singa, Ternyata Hewan Ini yang Dikenal sebagai Predator Terhebat di Afrika
Nyamuk Anopheles lebih sering bertelur di permukaan air, sedangkan nyamuk Aedes dan Ochlerotatus bertelur di tanah lembap.
Fase Larva
Faktanya, telur hanya butuh 48 jam atau sekitar 2 hari untuk dapat menetas.
Dilansir dari britannica.com, setelah telur menetas maka mereka akan berubah menjadi larva air yang menggeliat di air genangan.
Sebagian besar spesies nyamuk berkembang dari larva pemakan ganggang dan sampah organik.
Sedangkan spesies nyamuk tertentu berkembang dari larva yang bersifat predator, dengan memakan nyamuk lain.
Larva diketahui mengalami 4 kali proses ganti kulit, dan bertumbuh lebih besar setiap proses ganti kulit selesai dilakukan.
Fase Pupa
Setelah berganti kulit sebanyak 4 kali, larva akan segera berubah menjadi pupa.
Kepompong nyamuk mungkin tidak sebesar kepompong kupu-kupu, namun mereka bisa bergerak aktif dan berenang bebas.
Kepompong atau pupa nyamuk bernapas melalui tabung pada bagian toraks.
Baca Juga: Bukan Pejantan, Inilah 5 Kelompok Hewan yang Ternyata Dipimpin oleh Betina
Pupa juga akan mengalami istirahat dengan tidak makan sama sekali, untuk mempersiapkan perubahan bentuknya.
Fase Dewasa
Setelah kulit pupa terbelah, imago atau nyamuk dewasa akan muncul.
Pada waktu baru saja keluar dari kulit pupa, nyamuk akan beristirahat di permukaan air untuk mengeringkan tubuh dan membiarkan semua kulit pupa terlepas.
Beberapa saat kemudian, sayap nyamuk harus dibentangkan dan dikeringkan sebelum digunakan untuk terbang.
Nyamuk dewasa yang baru saja 'lahir' dari pupa sudah disebut aktif secara reproduksi, sehingga mereka siap berkembang biak lagi.
Oleh sebab itu, tidak membutuhkan waktu lama bagi nyamuk untuk terus memperbanyak populasinya.
----
Kuis! |
Apa fungsi darah bagi nyamuk? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | britannica.com,National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR