Bobo.id - Umat Hindu memiliki perayaan keagamaan yang disebut dengan Nyepi. Tapi apa itu Hari Raya Nyepi?
Hari Raya Nyepi dijalankan oleh semua umat Hindu di Indonesia termasuk yang ada di Bali.
Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah umat Hindu.
Jadi, saat mendekati perayaan Hari Raya Nyepi, tentu akan ada rangkaian acara khusus yang dilakukan.
Sebagai warga Indonesia yang sangat beragam, kita juga perlu tahu tentang berbagai perayaan dari setiap umat beragama, termasuk Nyepi.
Berikut akan dijelaskan tentang perayaan Nyepi hingga rangkaian acara yang biasa dilakukan oleh umat Hindu.
Hari Raya Nyepi merupakan hari besar bagi umat Hindu yang dilakukan setiap pergantian tahun Saka.
Bagi umat Hindu, Tahun Baru Saka memiliki makna sebagai hari kebangkitan, hari pembaruan, hari kebersamaan, hari toleransi, hari kedamaian, hingga hari kerukunan nasional.
Nah, untuk merayakan Tahun Baru Saka ini, umat hindu melakukan Nyepi selama 24 jam.
Tahun Baru Saka ini berbeda dengan perayaan tahun baru lainnya.
Bila tahun baru pada umumnya dilakukan pada bulan pertama, Tahun Baru Saka justru dilakukan pada bulan kedasa atau bulan kesepuluh.
Baca Juga: Jadi Salah Satu Simbol Perayaan Nyepi, Inilah Makna Pawai Ogoh-Ogoh
Tepatnya perayaan ini akan dilakukan pada satu hari setelah bulan baru kesembilan.
Bila dilihat dari Kalender Masehi, Hari Raya Nyepi biasa jatuh pada bulan Maret atau April.
Pada hari pertama bulan kesepuluh ini, umat Hindu percaya sebagai hari bersih untuk memulai dengan lembaran hidup baru.
Jadi, tidak heran perayaan Tahun Baru Saka dengan Nyepi ini jadi sangat penting.
Karena pentingnya perayaan ini bagi umat Hindu, pemerintah Bali dengan masyarakat mayoritas Hindu memiliki aturan khusus pada saat perayaan Nyepi berlangsung.
Agar perayaan Hari Raya Nyepi berlangsung lancar, akses keluar dan masuk Bali melalui tiga jalur, baik darat, laut, atau udara akan ditutup.
Cara itu dilakukan sebagai bentuk toleransi antara umat beragama yang ada.
Lalu seperti apa perayaan Hari Raya Nyepi itu? Berikut akan dijelaskan berbagai rangkaian acara pada perayaan hari besar umat Hindu ini.
Perayaan Hari Raya Nyepi biasanya akan dilakukan dalam rangkaian beberapa upacara.
Para tahap pertama akan ada upacara Melasti atau disebut juga upacara Melis.
Upacara ini akan dilakukan pada sasi kesanga atau bulan ke sembilan.
Baca Juga: Sebelum dan Sesudah Nyepi, Ada Berbagai Prosesi yang Dilakukan, lo!
Pada bulan kesembilan ini, masyarakat umat Hindu akan menyucikan pratima yang merupakan sarana dan peralatan upacara dengan cara diarak ke laut, danau, atau sungai.
Pratima merupakan simbol Dewa yang digunakan untuk memuja Sang Hyang Widhi Wasa.
Setelah itu akan ada upacara Pengrupukan yang dikenal juga dengan nama upacara Tawur Kesanga atau Tawur Agung.
Upacara ini dilakukan dengan tujuan menjaga keseimbangan alam semesta serta diri manusia dari gangguan bhuta kala, sebutan sosok makhluk jahat yang menyeramkan dan makhluk penggoda.
Pada upacara ini, umat Hindu akan memberikan sesajen caru yang diiringi dengan arak-arakan ogoh-ogoh yang menjadi simbol bhuta kala.
Arak-arakan akan dilakukan pada malam hari dan diakhiri dengan pembakaran ogoh-ogoh tersebut, sebagai simbol hilangnya kekuatan negatif.
Nah, pada keesokan harinya, barulah umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi.
Pada perayaan Hari Raya Nyepi ini, umat Hindu tidak akan bepergian, tidak beraktivitas atau bekerja, tidak menikmati hiburan dalam berbagai bentuk, tidak menyalakan api atau lampu.
Kegiatan itu disebut juga dengan Catur Bratha Penyepian.
Jadi, selama 24 jam, semua umat Hindu akan ada di dalam rumah tanpa melakukan aktivitas yang sudah disebutkan sebelumnya.
Karena itu, saat perayaan Hari Raya Nyepi, Pulau Bali bisa jadi sangat sepi tanpa ada banyak aktivitas.
Bahkan umat agama lain yang ada di tempat itu, juga tidak melakukan banyak kegiatan atau aktivitas ramai agar tidak mengganggu perayaan Nyepi.
Baca Juga: Apakah Bandara I Gusti Ngurah Rai Tetap Beroperasi Saat Nyepi?
Nah, setelah 24 jam melakukan Catur Bratha Penyepian, perayaan Hari Raya Nyepi ditutup dengan Ngembak Geni.
Ngembak Geni berarti kebebasan yang dilakukan dengan menghidupkan api atau lampu.
Selain itu, umat Hindu juga saling mengunjungi keluarga dan teman. Hal ini dilakukan agar bisa saling memaafkan atas segala kekhilafan dan kesalahan yang dilakukan sebelumnya.
Dari penjelasan tersebut tentu teman-teman sudah tidak penasaran apa itu Hari Raya Nyepi, bukan?
----
Kuis! |
Kapan Tahun Baru Saka dirayakan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Indonesiabaik.id |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR