Hari Raya Nyepi juga untuk membersihkan diri, dan menjaga keseimbangan alam semesta.
Berikut ini adalah cara umat Hindu dalam merayakan Hari Raya Nyepi.
Perayaan Hari Raya Nyepi adalah tidak melakukan kegiatan apa pun selama 24 jam, mulai dari pukul 6 sore pada hari sebelumnya hingga pukul 6 sore pada hari itu.
Selama penyepian, umat Hindu Bali tidak boleh keluar rumah, menyalakan lampu dan listrik, menghidupkan api, memasak, bekerja, dan berbicara keras.
Sebelum penyepian dimulai, umat Hindu Bali melakukan ritual pembersihan diri dan lingkungan.
Hal ini dilakukan untuk membersihkan diri dan lingkungan dari segala dosa dan kesalahan sebelum memasuki penyepian.
Pada malam sebelum Hari Raya Nyepi, umat Hindu Bali melakukan prosesi "Ogoh-Ogoh".
Ogoh-ogoh adalah patung buatan yang dibuat dengan kertas dan bambu yang dipakai untuk memerankan tokoh jahat dalam mitologi Hindu.
Ogoh-ogoh kemudian diarak di sekitar desa atau kota sebelum akhirnya dibakar sebagai simbol untuk mengusir kejahatan dan kegelapan.
Umat Hindu Bali biasanya juga mengunjungi Pura (tempat ibadah) pada Hari Raya Nyepi. Mereka melakukan doa dan meditasi di Pura untuk memohon keberkahan dan perlindungan dari Tuhan.
Nah, itulah makna Hari Raya Nyepi beserta cara umat Hindu Bali merayakannya.
Baca Juga: Sebelum dan Sesudah Nyepi, Ada Berbagai Prosesi yang Dilakukan, lo!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR