Saat itu, wilayah yang subur sangat penting karena berpengaruh dalam menunjang kehidupan masyarakat dari setiap suku.
Walau sering mengalami konflik yang panjang, selalu ada masa saat semua suku berdamai.
Pada masa damai itu menimbulkan akulturasi dan sinkretisme hingga berujung berhentinya semua pertikaian.
Perdamaian tersebut sebenarnya terjadi pada saat suku atau bangsa Saka menaklukan berbagai wilayah suku lainnya.
Mulanya bangsa Saka sebenarnya hanya menginginkan kedamaian hingga berusaha menaklukan berbagai suku yang suka bertikai.
Setelah kedamaian didapat, bangsa Saka mulai membuat tahun Saka yang dimulai pada tahun 78 Masehi dan menobatkan Chashtana sebagai raja.
Sedangkan bulan pertama pada penanggalan Saka bertepatan dengan bulan Maret hingga April, sehingga perayaan Tahun Baru Saka selalu jatuh di antara dua bulan tersebut.
Dari perjalanan sejarah tersebut, semua umat Hindu merayakan Tahun Baru Saka dengan cara bertapa, brata, dan semedhi, atau disebut Nyepi untuk di Indonesia.
Di Indonesia perayaan Hari Raya Nyepi akan sangat terlihat di Pulau Bali yang mayoritas penduduknya beragama Hindu.
Pada saat perayaan Hari Raya Nyepi, umat Hindu khususnya di Bali akan melakukan beberapa rangkaian acara yang dimulai sebelum hingga sesudah perayaan Nyepi selesai.
Berikut akan dijelaskan urutan acara saat merayakan Tahun Baru Saka atau Hari Raya Nyepi.
Baca Juga: Apa Itu Hari Raya Nyepi? Ini Penjelasan dan Rangkaian Acaranya
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com,Indonesiabaik.id |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR