Bobo.id - Tahukah teman-teman apa saja contoh keberhasilan dan ketidakberhasilan penerapan Asas Wawasan Nusantara di bidang ekonomi?
Penerapan Asan Wawasan Nusantara sangat penting dalam menjaga persatuan dan kedaulatan negara.
nah, Asas Wawasan Nusantara ini kita pelajari dalam materi PPKn kelas X kurikulum 2013. Asas Wawasan Nusantara adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh Bung Karno, Presiden Indonesia pertama, pada tahun 1950-an.
Menurut Taufik Abdullah dan Juwono Sudarsono, Asas Wawasan Nusantara sebagai paham politik yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Konsep ini didasarkan pada dua asas utama, yaitu kepribadian nasional dan kedaulatan negara.
Kepribadian nasional mengacu pada identitas Indonesia sebagai sebuah bangsa dengan keanekaragaman budaya, bahasa, dan agama yang kaya.
Kedaulatan negara menekankan pentingnya menjaga keutuhan wilayah Indonesia dan mempertahankan hak untuk menentukan nasib sendiri sebagai sebuah negara merdeka. Asas Wawasan Nusantara merupakan salah satu konsep dasar persatuan yang diterapkan saat ini.
Penerapan Asas Wawasan Nusantara juga terjadi di berbagai bidang negara, salah satunya bidang ekonomi. Dalam penerapan Asas Wawasan Nusantara di bidang ekonomi, ada yang berhasil dan ada yang tidak berhasil. Apa saja contohnya?
Di Indonesia, ada 5 contoh keberhasilan penerapan Asas Wawasan Nusantara di bidang ekonomi yang telah digagas pemerintah, yaitu:
Pada tahun 1969, pemerintah Indonesia meluncurkan Program Pembangunan Nasional (PPN) yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan.
Program ini didasarkan pada konsep Asas Wawasan Nusantara yang menekankan pentingnya keutuhan wilayah Indonesia dan persatuan bangsa-bangsa Asia Tenggara untuk mencapai tujuan bersama.
PPN telah berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan di Indonesia.
Baca Juga: 5 Contoh Keberhasilan dan Ketidakberhasilan Penerapan Asas Wawasan Nusantara di Bidang Hukum
Source | : | KOMPAS.com,Gramedia.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR