Pesawat ruang angkasa menghabiskan beberapa minggu mengumpulkan material dari permukaan bulan pada Desember 2020.
Manik-manik kaca mikroskopis biasanya terbentuk sebagai potongan-potongan batuan luar angkasa yang menghantam permukaan objek lain.
Kemudian terjadi penguapan mineral yang dapat mendingin menjadi partikel kaca dengan diameter puluhan hingga ratusan mikrometer.
Penelitian terbaru menunjukkan sebagian besar air Bulan diproduksi dengan bantuan dari angin Matahari.
Sebab, ion hidrogen dari hujan partikel Matahari dapat berikatan dengan oksigen yang sudah tersimpan di tanah bulan.
Saat sebagian air hilang ke luar angkasa, maka itu dapat diisi ulang oleh simpanan yang terdapat dalam kaca benturan amorf.
Faktanya, setiap manik kaca mampu menampung hingga 2.000 mikrogram (0,002 gram) air untuk setiap gram massa partikel.
Selain itu, air yang berasal dari angin matahari dapat dengan cepat terakumulasi dan disimpan dalam manik-manik kaca tumbukan bulan.
Dari penemuan ini, para ilmuwan tahu bahwa di permukaan bulan yang tidak berudara bahkan mampu menyimpan air, yang dapat disimpan dan dilepaskan ke luar angkasa.
Karakteristik Bulan
Bulan memiliki diameter 3.476 km, atau setara dengan 0,27 kali diameter Bumi, sedangkan diameter Bumi sebesar 12.756 km.
Baca Juga: Parade 5 Planet Sejajar Akan Terjadi Malam Ini, Bagaimana Cara Melihatnya?
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR