Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu tetap melakukan olahraga saat puasa?
Meski tidak makan dan minum dalam beberapa jam, kita tetap harus melakukan olahraga untuk menyehatkan tubuh.
Olahraga secara rutin dapat membuat badan kita bugar dan tidak cepat lelah saat menjalankan puasa.
Yang terpenting adalah jangan sampai berolahraga secara berlebihan karena menyebabkan tubuh nyeri atau pegal akibat peradangan di otot dan sendi.
Dilansir dari hellosehat.com, waktu terbaik berolahraga saat puasa yaitu sekitar 30 sampai 60 menit menjelang waktu berbuka puasa.
Dengan menggunakan waktu ini, kita tidak perlu khawatir akan merasa terlalu lapar atau haus setelah berolahraga.
Selain itu, energi yang digunakan untuk berolahraga dapat langsung digantikan dengan asupan makanan yang dikonsumsi saat berbuka.
Olahraga yang kita pilih saat puasa juga tidak boleh sembarangan, teman-teman.
Sebab, olahraga yang terlalu berat justru akan menyebabkan tubuh kita kelelahan dan sakit. Oleh sebab itu, berikut ini Bobo rekomendasikan jenis olahraga yang aman untuk dilakukan saat puasa.
1. Bersepeda
Dilansir dari Healthline, bersepeda adalah latihan aerobik yang cocok dilakukan semua orang dari berbagai usia.
Baca Juga: Redakan Panas Dalam saat Puasa, Ini 6 Makanan yang Harus Dihindari
Bahkan, kita bisa melakukan olahraga bersepeda ketika melakukan perjalanan jarak pendek, atau untuk aktivitas santai.
Bersepeda bisa meningkatkan fungsi tubuh dan memperkuat otot kaki tanpa membuat sendi kita terbebani.
Manfaat lain berseoeda juga dapat meningkatkan kesehatan jantung dan membantu menurunkan kolesterol jahat yang diperoleh dari makanan berbuka atau sahur.
2. Jogging
Jogging atau lari santai dengan kecepatan kurang dari 9 km/jam. Meski tidak cepat, olahraga lari santai ini memberikan banyak manfaat untuk tubuh.
Jogging dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh juga, sehingga kita tidak mudah sakit saat puasa.
Selain itu, olahraga jogging dapat memperkuat respons tubuh kita terhadap penyakit, terutama penyakit jangka pendek.
Tidak hanya itu, jogging juga cocok untuk pasien pradiabetes karena dapat menurunkan resistensi insulin secara teratur.
3. Yoga
Apakah ada di antara teman-teman yang suka melakukan olahraga yoga?
Yoga bisa dilakukan siapa saja, karena olahraga ini termasuk ringan namun memberikan banyak manfaat bagi tubuh.
Baca Juga: Cepat dan Mudah Dibuat, Bolehkah Makan Mi Instan saat Sahur? Ini Penjelasannya
Yoga dapat meningkatkan fleksibilitas yang merupakan komponen penting dari kesehatan fisik.
Bagi anak-anak dan remaja dengan fleksibilitas tubuh yang masih baik, olahraga yoga cocok dilakukan.
Sebab, ini dapat mencegah kita mengalami penyakit sendi dan tulang di usia tua, serta mengurangi peradangan kronis.
4. Jalan Santai
Jalan santai juga merupakan contoh olahraga ringan yang dapat kamu coba ketika menjalankan puasa.
Jalan santai bisa dilakukan sambil ngabuburit dan mencari takjil di dekat sekitar rumah tinggal kita, teman-teman.
Olahraga ringan, termasuk jalan kaki, dapat menurunkan risiko penyakit diabetes tipe 2 hingga 50%.
Hal ini karena jalan kaki dan olahraga lainnya dapat memicu kerja otot sehingga mampu meningkatkan penyerapan glukosa.
Jalan kaki secara rutin juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah berbagai penyakit infeksi, sehingga olahraga ini juga baik dilakukan untuk usia muda.
Bukan hanya pasien diabetes, berjalan kaki juga baik untuk pasien jantung atau penyakit kardiovaskular, karena dapat meningkatkan denyut jantung dan sirkulasi darah di dalam tubuh.
----
Kuis! |
Kapan waktu yang tepat untuk olahraga saat puasa? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | mayoclinic,Hellosehat |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR