Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu bahwa planet Venus disebut sebagai kembaran Bumi?
Bukan tanpa alasan, Venus dan Bumi dianggap kembar karena ukurannya yang hampir sama. Namun, masih lebih besar ukuran Bumi.
Venus dan Bumi juga sama-sama merupakan anggota planet dalam, yang posisinya paling dekat dengan Matahari.
Diameter planet Venus yaitu 12.103 km, atau setara dengan 0,95 kali diameter Bumi. Sedangkan massanya 0,815 kali massa Bumi.
Bumi memiliki diameter sebesar 12.756 km, dengan massa planet yaitu 5.980.000.000.000.000.000.000.000 kg.
Meski disebut kembar, sebenarnya Venus tidak memiliki karakteristik yang membuatnya bisa ditinggali makhluk hidup, seperti di Bumi, teman-teman.
Lantas, mengapa Venus sangat tidak ramah untuk segala bentuk kehidupan? Ini penjelasan dari penemuan ilmuwan.
Venus yang Luar Biasa Panas
Dilansir dari NASA, para ilmuwan telah mengamati Venus berkali-kali dan terus menemukan bahwa planet ini sangat jauh dari ramah terhadap kehidupan.
Alasannya, suhu di permukaan Venus bisa mencapai 900 derajat Fahrenheit atau 482 derajat Celcius!
Apa yang kita kenal sebagai efek rumah kaca di Bumi tidak sebanding dengan suhu panas di Venus.
Baca Juga: 4 Lapisan Penyusun Matahari, Mulai dari Inti Matahari hingga Korona
Bahkan, para ilmuwan menyebut Venus sebagai planet dengan efek rumah kaca tak terkendali.
Diketahui radiasi matahari yang sampai ke permukaan Venus menjadi terperangkap, sehingga meningkatkan tekanan dan suhu dari waktu ke waktu.
Penemuan Baru di Venus
Tim peneliti dari University of California, Riverside melakukan penelitian terbaru terhadap Venus.
Melalui space.com, para ilmuwan menjelaskan bahwa sebenarnya Venus pernah memiliki permukaan yang dapat dihuni, namun itu terjadi sekitar 1 miliar tahun yang lalu.
Kemudian, para ilmuwan mulai meneliti kondisi atmosfer exoVenuses, planet ekstrasurya yang terletak di dalam Zona Venus.
Dr. Eddie Schwieterman, seorang Asisten Profesor Astrobiologi di UC Riverside menjelaskan bahwa planet dapat mengakumulasikan oksigen di atmosfernya melalui efek rumah kaca.
Air dibawa ke atmosfer atas dan dipisahkan oleh foton UV dari bintang, sehingga mendorong lepasnya hidrogen ringan.
Ini berarti di beberapa planet di Zona Venus yang tidak mungkin untuk kehidupan, masih terdapat banyak oksigen.
Keuntungan penemuan ini yaitu menjadi pertanda baik untuk oksigen di dunia, seperti Bumi di dalam zona layak huni.
Meskipun ada banyak oksigen di planet ekstrasurya exoVenuses, kita tetap tidak bisa mengabaikan fakta bahwa Venus bukan planet yang tepat untuk kehidupan.
Baca Juga: Ada Lubang Hitam Raksasa yang Berubah Arah Mengarah ke Bumi, Berbahayakah?
Gas Belerang di Venus
Tidak hanya suhu panas, permukaan Venus juga mengandung zat belerang yang menyebabkannya sulit untuk dikunjungi makhluk hidup.
Di bumi, kita bisa menemukan belerang di sekitar gunung berapi. Gas belerang yang keluar dari gunung berapi ini akan membahayakan kesehatan manusia.
Adanya awan belerang di Venus juga akan menyulitkan pesawat ruang angkasa untuk mendarat di permukaan planet Venus.
Permukaan Venus berlimpah oleh belerang karena ada sekitar 1.600 gunung berapi di sana.
Venus juga terlalu silau oleh Matahari karena awan di Venus memantulkan 90 persen cahaya yang mereka terima.
Ini bukan hanya tidak cocok untuk kehidupan, bahkan pesawat ruang angkasa pun tidak bisa mendarat di permukaannya.
----
Kuis! |
Manakah yang lebih besar, Venus atau Bumi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | NASA,Livescience,space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR