Bobo.id - Hujan asam merupakan suatu peristiwa yang berbahaya bagi makhluk hidup.
Bahkan saat hujan asam terjadi, baik manusia, hewan, hingga tumbuhan bisa terancam keberlangsungan hidupnya.
Hujan asam berbeda dengan hujan pada umumnya, karena hujan ini tidak bisa dijadikan sebagai sumber air, baik untuk pertanian, industri, maupun penemuan kebutuhan sehari-hari.
Nah, agar lebih mengenal tentang hujan asam, mari simak penjelasan tentang hujan asam.
Hujan asam adalah hujan dengan pH rendah dan memiliki sifat asam yang korosif.
Karena itu, hujan asam ini bisa mengikis partikel lain yang yang dikenainya.
Hujan asam ini terjadi karena pembakaran bahan bakar fosil, seperti pembakaran di pusat pembangkit listrik atau kendaraan bermotor.
Selain itu, hujan asam juga disebabkan oleh berbagai peristiwa yang penyebab pemanasan global.
Saat hujan asam terjadi, makan hujan yang turun akan mengandung beberapa endapan asam.
Endapan asam adalah adanya kandungan sulfur dan nitrogen oksida yang terbawa di udara, hingga tersebar di atmosfer.
Setelah mengetahui penyebab dari hujan asam, berikut akan dijelaskan juga proses terjadinya hujan asam.
Baca Juga: Dikenal Bermanfaat, Ternyata Ada Jenis Hujan yang Berbahaya! Pernah Tahu?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hujan asam berasal dari pembakaran bahan bakar fosil.
Hasil pembakaran itu bisa berasal dari kendaraan bermotor, pabrik, industri, maupun pembangkit listrik.
Berbagai hasil pembakaran itu akan menimbulkan asap yang mengandung berbagai jenis zat.
Zat yang terkandung pada asap tersebut adalah karbon dioksida, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida.
Ketiga zat hasil pembuangan itu akan naik ke atmosfer dan bereaksi dengan oksigen serta air.
Saat kandungan sulfur dioksida berinteraksi dengan oksigen, maka oksigen akan terikat dan berubah menjadi sulfur trioksida.
Sulfur trioksida inilah yang nantinya menyebabkan hujan asam sulfat terjadi, karena adanya interaksi dengan air.
Air hujan yang terkena sulfur trioksida akan tercemar dan dikenal dengan nama hujan asam sulfat.
Sedangkan nitrogen oksida yang naik ke atmosfer juga bereaksi dengan oksigen hingga berubah menjadi nitrogen dioksida.
Saat nitrogen dioksida berinteraksi dengan air hujan, maka akan muncul hujan asam nitrat dan asam nitrit.
Perpaduan antara asam sulfat, asam nitrat, dan asam nitrit ini akan turun ke Bumi dalam bentuk air hujan, salju, atau kabut.
Baca Juga: Mengenal Dampak Negatif dan Positif Modernisasi Transportasi Bagi Manusia
Dalam bentuk air hujan ini kemudian disebut dengan hujan asam dan bisa berdampak buruk.
Berikut akan dijelaskan berbagai dampak dari hujan asam.
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa hujan asam bisa berdampak buruk pada semua jenis makhluk hidup.
Seperti berbagai tumbuhan yang terkena hujan asam bisa mudah mati, akibat pengikisan epidermis.
Sedangkan hewan-hewan juga bisa terancam mati karena terkena hujan asam.
Hal itu terjadi karena saat hujan asam turun jumlah karbon dioksida akan berlebihan hingga mudah terhirup hewan.
Hujan asam juga bisa menyebabkan berbagai jenis penyakit muncul dan menyerang hewan, tumbuhan, maupun manusia.
Bahkan hujan asam yang tentu memiliki kandungan asam tinggi bisa membuat bangunan mudah rusak.
Asam yang terbawa air hujan akan mengalami pengikisan hingga mudah runtuh.
Hujan asam juga bisa menyebabkan ekosistem air menjadi rusak hingga beragam hewan air mati.
Tanah yang terkena hujan asam juga bisa rusak dengan kesuburannya yang menurun.
Baca Juga: Penyebab dan Dampak Polusi Udara yang Membahayakan Makhluk Hidup
Nah, itu penjelasan tentang hujan asam dari penyebab, proses, hingga dampak yang ditimbulkan.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud komponen abiotik? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR