Bobo.id - Di buku pelajaran Sejarah kelas 10 kurikulum 2013, kita belajar mengenai proses masuknya Islam ke Indonesia atau yang masih disebut Nusantara kala itu.
Dalam proses penyebaran agama Islam di Indonesia, terjadilah proses akulturasi yang terdapat dalam Subbab Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam pada Bab Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara.
Salah satu media untuk proses Islamisasi di Indonesia adalah wayang kulit.
Khususnya di Pulau Jawa, wayang kulit yang menjadi budaya lokal yang berasal dari pengaruh Hindu Buddha dapat menjadi media Islamisasi.
Lalu, mengapa wayang dapat digunakan dalam proses Islamisasi di Pulau Jawa?
Wayang dapat digunakan sebagai alat untuk menyebarkan nilai-nilai Islam dan membentuk kesadaran religius di masyarakat.
Salah satu contoh penggunaan wayang dalam proses Islamisasi adalah melalui pertunjukan wayang kulit.
Dalam pertunjukan tersebut, cerita-cerita wayang dapat disesuaikan dengan nilai-nilai Islam dan pesan-pesan moral yang dapat diambil dari ajaran agama.
Misalnya, dalam cerita Ramayana, tokoh-tokoh seperti Rama dan Sinta dapat dijadikan sebagai contoh teladan bagi umat Muslim dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Selain itu, dalam pertunjukan wayang kulit, terdapat ritual-ritual yang dihubungkan dengan nilai-nilai Islam.
Contohnya seperti doa sebelum pertunjukan dimulai dan penampilan tokoh-tokoh seperti Sunan Kalijaga atau Syekh Abdul Qodir Jaelani yang dianggap sebagai tokoh-tokoh sufi dalam Islam.
Baca Juga: 4 Teori Masuknya Islam ke Indonesia, dari versi Gujarat hingga Persia
Selain pertunjukan wayang kulit, terdapat juga pertunjukan wayang orang yang dapat digunakan sebagai alat untuk menyebarkan ajaran Islam.
Dalam pertunjukan wayang orang, cerita-cerita yang diperankan dapat disesuaikan dengan ajaran Islam, seperti cerita tentang kehidupan Nabi dan Rasul atau cerita tentang kisah para wali.
Wayang sukses menjadi media Islamisasi karena masyarakat Pulau Jawa dapat lebih mudah memahami ajaran Islam dari pertunjukan wayang.
Dalam hal ini, wayang tidak hanya dianggap sebagai seni budaya tradisional, tetapi juga sebagai media dakwah yang efektif dan bernilai budaya tinggi.
Sebelum digunakan sebagai media penyebaran agama Islam, proses pembuatan wayang adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Jenis Wayang yang Akan Dibuat
Ada beberapa jenis wayang yang dapat digunakan untuk media penyebaran agama Islam, seperti wayang kulit, wayang golek, dan wayang orang.
2. Menentukan Tema atau Cerita yang Akan Disampaikan
Tema dan cerita untuk penyebaran Islam menggunakan wayang dapat berupa kisah Nabi atau para wali, atau cerita tentang akhlak yang baik.
3. Mendesain Wayang
Desain wayang harus disesuaikan dengan jenis wayang yang akan dibuat dan tema yang akan disampaikan.
Baca Juga: Dampak Masuknya Islam ke Nusantara di Bidang Politik
Wayang harus memiliki ciri khas yang membedakan dengan jenis wayang lainnya dan dapat dikenali dengan mudah oleh masyarakat.
4. Membuat Kerangka Wayang
Kerangka wayang dapat dibuat dari kayu atau bambu yang dipotong dan disusun sedemikian rupa yang berfungsi sebagai tulang yang akan menopang kulit atau kain untuk pembuatan wayang.
5. Membuat Kulit atau Kain Wayang
Kulit atau kain wayang dapat dibuat dengan menggunakan bahan yang sesuai dengan jenis wayang yang dibuat.
Misalnya, wayang kulit menggunakan kulit sapi atau kerbau yang dipotong dan diraut tipis, sedangkan wayang golek menggunakan kain sebagai bahan utama.
6. Melukis Kulit atau Kain Wayang
Setelah kulit atau kain wayang selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah melukis atau membuat hiasan pada kulit atau kain wayang sesuai dengan desain yang telah ditentukan.
7. Merakit Wayang
Setelah semua bagian wayang selesai dibuat, langkah terakhir adalah merakit wayang dengan menggabungkan kerangka, kulit atau kain, dan hiasan menjadi satu kesatuan.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, wayang dapat dibuat sebagai media penyebaran agama Islam yang dapat diapresiasi dan dipelajari oleh masyarakat dengan mudah.
Baca Juga: 4 Teori Masuknya Islam ke Indonesia: Teori Gujarat, Persia, Mekkah, dan Tiongkok
----
Kuis! |
Mengapa wayang menjadi media yang baik untuk Islamisasi? |
Petunjuk: cek di halaman 1-2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Grid,ub.ac.id,neliti.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR