Selain itu, tujuan membentuk 3 wilayah di Indonesia adalah untuk mengeksploitasi sumber daya alam yang ada di Indonesia.
Hal ini terutama disebabkan minyak bumi agar bisa memenuhi kebutuhan perang Jepang dalam Perang Pasifik.
Tujuan lain Jepang untuk membagi 3 wilayah di Indonesia adalah untuk mengendalikan sikap para tokoh nasionalis yang tidak mendukung Jepang, seperti Sutan Sjahrir.
Wilayah pertama yang dijadikan pusat masa penjajahan Jepang adalah Sumatra yang dipimpin oleh Angkatan Darat Tentara Jepang atau Tomi Shudan, yaitu Jendral Yamashita dengan pusat kekuasaan di Bukittinggi.
Sumatra dipilih Jepang karena di sana terkenal dengan kekayaan sumber daya alam yang besar.
Pemerintah Jepang mengutus angkatan darat untuk mengawasi wilayah Sumatera, karena satu pulau menyatu dalam daratan sehingga akan jauh lebih ringan jika dipantau oleh Angkatan Darat.
Selanjutnya wilayah Jawa dan Madura dipimpin oleh Jenderal Jepang ke-16 atau Gunseikan, Jendral Imamura.
Pusat kekuasaan wilayah Jawa-Madura terletak di Jakarta yang kepemimpinannya dibantu oleh Angkatan Laut Jepang (Dai ni Nankenkantai).
Wilayah pembagian masa penjajahan Jepang terakhir ada di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku yang berpusat di Makassar.
Wilayah ini diawasi langsung oleh pemerintahan militer Angkatan Laut Jepang yang dipimpin Laksamana atau Kaigun Okazai.
Dua wilayah sebelumnya dijaga oleh Angkatan Darat, sementara wilayah ketiga diawasi oleh Angkatan Laut, karena mayoritas daerahnya dipisahkan oleh lautan.
Baca Juga: Melengkapi Tabel Perlawanan Rakyat Pada Pendudukan Jepang, Cari Jawaban IPS
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Source | : | KOMPAS.com,Grid |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR