Bobo.id - Saat Hari Raya Idulfitri, biasanya setiap keluarga akan berkumpul untuk silaturahmi dan makan bersama.
Salah satu hidangan yang pasti selalu disiapkan saat Hari Raya Idulfitri adalah opor ayam yang dilengkapi dengan ketupat.
Yap, Hari Raya Idulfitri rasanya kurang lengkap kalau tidak ada sepiring ketupat yang tersedia meja. Betul, bukan?
Saking spesialnya, ada juga beberapa keluarga yang memilih membuat ketupat sendiri daripada membelinya pada orang lain.
Bahkan, ketupat sendiri kerap dijadikan logo atau gambar yang menghiasi papan ucapan Selamat Idulfitri di Indonesia.
Lalu kira-kira, mengapa ketupat menjadi salah satu ciri khas yang selalu ada di Hari Raya Idulfitri atau Lebaran, ya?
Untuk mengetahui jawabannya, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman untuk mengetahui sejarah ketupat. Simak, yuk!
Sejarawan Belanda bernama Hermanus Johannes de Graaf sempat menulis sejarah Jawa, termasuk ketupat salah satunya.
Ternyata, ketupat pertama kali muncul di Tanah Jawa sejak abad ke-15, tepatnya pada masa pemerintahan Kerajaan Demak.
Saat itu, Sunan Kalijaga memperkenalkan ketupat dalam rangka berdakwah menyebarkan agama Islam ke Tanah Jawa.
Sunan Kalijaga perlu membawa ketupat karena masyarakat Jawa sudah punya sistem kepercayaan sendiri yang disebut Kejawen.
Baca Juga: Apa Makna Ketupat yang Menjadi Hidangan Khas Hari Raya Idulfitri?
Source | : | Kompas.com,National Geographic |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR