Bobo.id - Hari ini, akun resmi Instagram BMKG @infobmkg membagikan imbauan kepada masyarakat yang berada di luar ruangan, untuk menggunakan tabir surya.
Postingan cerita tersebut dibagikan dengan lampiran informasi indeks ultraviolet sinar matahari.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga merilis informasi suhu maksimum harian di Indonesia pada 11-12 April 2023.
Berita ini disampaikan sebagai bentuk respons atas terjadinya cuaca ekstrem panas mendidih.
Belakangan ini, wilayah timur Indonesia, Papua dan Maluku akan mengalami paparan sinar ultraviolet dengan risiko bahaya tinggi.
Semakin siang, sinar ultraviolet akan semakin intens memancar di wilayah Indonesia, yakni pada pukul 10.00 hingga 13.00.
Dari informasi indeks ultraviolet sinar matahari yang dibagikan oleh BMKG dari akun Instagramnya, kita dapat melihat ada beberapa petunjuk warna.
Admin akun Instagram @infobmkg mengimbau "Bagi sobat yang bekerja di lapangan dan tidak ada tutupan awan, di daerah berwarna ungu, sebaiknya menggunakan sunscreen atau pelindung".
Faktanya, warna ungu pada indeks ultraviolet sinar matahari menunjukkan kategori 'Ekstreme'.
Kategori 'Ekstreme' berarti sinar ultraviolet dapat memberikan risiko bahaya sangat ekstrem bagi penduduk di wilayah yang berwarna skala ungu.
Adapun daerah yang termasuk ke dalam skala ungu hari ini yaitu sebagian besar wilayah Papua, bergeser terus ke barat hingga wilayah Sumatra, pada pukul 13.00 WIB, tanggal 12 April 2023.
Baca Juga: Sejumlah Wilayah di Indonesia Mengalami Cuaca Ekstrem Panas Mendidih, Apa Itu?
Apakah Berdampak Berbahaya?
Berdasarkan indeks ultraviolet sinar matahari yang dirilis BMKG, kategori ultraviolet 'Ekstreme' bergeser mulai 09.00 hingga 13.00 WIB pada 12 April 2023.
- Pukul 09.00 WIB, indeks skala ungu berada di wilayah Papua dan sekitar Maluku.
- Pukul 10.00 WIB, indeks skala ungu bergeser ke Sulawesi dan sekitar Nusa Tenggara.
- Pukul 11.00 WIB, indeks skala ungu bergeser ke sebagian wilayah Kalimantan.
- Pukul 12.00 WIB, indeks skala ungu bergeser ke Kalimantan dan sebagian Sumatra.
- Pukul 13.00 WIB, indeks skala ungu bergeser menjauhi wilayah Indonesia.
Adapun paparan sinar UV (ultraviolet) berlebihan bisa membahayakan bagi tubuh, terutama kulit dan mata.
Dilansir dari alodokter.com, terpapar sinar UV bisa menyebabkan kulit terbakar (sunburn), yang menyebabkan kulit berwarna kemerahan dan nyeri saat disentuh.
Sedangkan bagi mata, sinar UV berlebihan bisa menyebabkan kerusakan seperti penglihatan kabur dan penurunan kemampuan melihat warna.
Oleh karena itu, kita perlu mencegah paparan UV dengan melindungi diri.
Baca Juga: Siklon Tropis 18S Sedang Mendekati Indonesia, Apa Itu dan Bagaimana Dampaknya?
Imbauan BMKG
Menanggapi kondisi ini, BMKG membagikan keterangan indeks ultraviolet sebagai upaya tindakan preventif atau pencegahan, terutama bagi individu yang rentan terpapar sinar ultraviolet.
Adapun imbauan BMKG untuk menghadapi kondisi indeks ultraviolet sinar matahari kategori 'Ekstreme' antara lain sebagai berikut.
1. Diperlukan semua tindakan pencegahan terhadap kulit dan mata.
2. Hindari paparan matahari antara pukul 10.00-16.00 waktu setempat.
3. Tetap berada di tempat yang teduh saat matahari terik.
4. Mengenakan pakaian pelindung matahari, seperti topi lebar dan kacamata hitam saat berada di luar ruangan.
5. Oleskan cairan pelembap tabir surya SPF 30+ setiap 2 jam sekali, bahkan saat hari berawan.
6. Permukaan yang cerah, seperti pasir, air, dan salju dapat meningkatkan paparan UV.
----
Kuis! |
Daerah mana saja yang mengalami paparan sinar ultraviolet dengan risiko bahaya tinggi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Source | : | BMKG.go.id,KOMPAS.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR