Dilansir dari When the Curves Line Up, Saturnus akan terbit dua menit lebih awal dibaningkan dengan Matahari terbit.
Tak jauh dari Bulan, planet bercincin yang indah ini diketahui akan berada di posisi 5 derajat tepat di atas bulan.
Semakin Mudah Melihat Saat Langit Gelap
Semakin gelap langit malam, maka semakin mudah untuk melihat planet bercincin Saturnus dengan mata telanjang.
Menurut NASA, bulan akan terbit pada pukul 16:45. Kita harus menunggunya sekitar 45 menit ketika langit mulai gelap.
Ketika langit sudah mulai gelap, maka kita bisa mulai melihat pancaran cahaya Saturnus, meskipun tak begitu jelas.
Kita bisa memeriksa waktu pasti terbitnya Saturnus, terbitnya Bulan, dan terbitnya Matahari untuk lokasi masing-masing.
Dengan petunjuk waktu terbitnya itu, selanjutnya kita bisa menggunakan bulan sebagai panduan untuk menemukan Saturnus.
Bobo sarankan agar kamu juga melihat Saturnus dan Bulan sabit di pagi hari. Sebab saat itu, mereka berada di posisi paling dekat.
Sebelum Matahari terbit Sabtu, 15 April, bulan sabit bercahaya 27% dan bersinar sekitar 10 derajat di sebelah kanan Saturnus.
Nah pada hari Senin, 17 April, Bulan hanya akan menyala 10% atau hampir tak terlihat berada di 10 derajat ke kiri bawah Saturnus.
Baca Juga: Mengapa Planet Bumi Tidak Memiliki Cincin Seperti Saturnus dan 3 Planet Lainnya?
Source | : | Kompas.com,Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR