Bobo.id - Beberapa minggu lalu, langit malam dihiasi dengan fenomena astronomis menarik, yakni Venus mendekati Bulan.
Fenomena itu disebut okultasi, yang terjadi ketika satu objek lewat di depan objek langit lainnya dari sudut pandang pengamat.
Peristiwa astronomi ini tidak hanya terjadi di Bumi, lo, karena okultasi juga bisa terjadi di mana pun di alam semesta.
Pada peristiwa itu, kita bisa melihat Planet Venus yang tampak jelas memancar seperti bintang di atas bulan sabit.
Nah bulan ini, kita juga akan menyaksikan fenomena yang mirip. Bedanya, planet yang berada di dekat bulan sabit adalah Saturnus.
Mengenal Planet Saturnus
Saturnus merupakan salah satu planet yang banyak menarik perhatian kita karena bentuknya yang dikelilingi cincin.
Bagian cincin pada Saturnus bisa disebut sebagai satu-satunya yang unik, karena terlihat besar, masif, dan sangat terang.
Cincin Saturnus yang terkenal indah itu terdiri dari potongan-potongan es, debu, dan batu yang terbentuk dengan cara unik.
Beberapa ukuran batuan di cincin Saturnus bisa lebih besar dari gedung tinggi di Bumi dan butiran lainnya hanya sekitar satu kilometer.
Menurut data dari penelitian ilmuwan, cincin Saturnus membentang sekitar 270.000 kilometer lebih dengan ketebalan 900 sentimeter.
Baca Juga: Jadi Planet Paling Beda, Inilah Fakta Terbentuknya Cincin pada Planet Saturnus
Planet Saturnus dikenal sebagai bola gas raksasa karena sebagian besar planet ini terdiri dari hidrogen dan helium, lo.
Rinciannya, 70 persen atmosfer terdiri dari gas hidrogen, 25 persen terdiri dari gas helium, sisanya terdiri dari metana dan gas lain.
Sebagai informasi, atmosfer Saturnus juga mengandung belerang. Inilah yang membuatnya terlihat berwarna kuning.
O iya, Saturnus juga memiliki volume yang jauh lebih besar dari Bumi, yakni sekitar 95 kali massa Bumi. Wah, besar sekali, bukan?
Saturnus Bersinar di Atas Bulan Sabit
Dilansir dari Live Science, planet bercincin akan terlihat bersinar di atas bulan, tepatnya pada Minggu, 16 April 2023.
Bagi yang mau melihatnya, jangan lupa bangun pagi. Sebab, peristiwa ini akan terlihat satu jam sebelum matahari terbit.
Nantinya, terangnya bulan sabit hanya sekitar 17% karena bulan akan mencapai fase bulan baru pada 20 April 2023.
Diketahui, saat itu adalah waktu yang tepat untuk melihat earthshine atau cahaya bulan di bagian gelap bulan.
Sinar Matahari yang dipantulkan dari planet kita akan membuat permukaan bulan yang gelap bisa terlihat dengan mata telanjang.
Meskipun begitu, hasil terbaiknya tetaplah menggunakan teleskop. Jika kita gunakan teleskop, maka kita akan melihat cincinnya.
Baca Juga: Tak Hanya Bumi, Ini 8 Bencana Alam Ekstrem yang Pernah Terjadi di Tata Surya
Dilansir dari When the Curves Line Up, Saturnus akan terbit dua menit lebih awal dibaningkan dengan Matahari terbit.
Tak jauh dari Bulan, planet bercincin yang indah ini diketahui akan berada di posisi 5 derajat tepat di atas bulan.
Semakin Mudah Melihat Saat Langit Gelap
Semakin gelap langit malam, maka semakin mudah untuk melihat planet bercincin Saturnus dengan mata telanjang.
Menurut NASA, bulan akan terbit pada pukul 16:45. Kita harus menunggunya sekitar 45 menit ketika langit mulai gelap.
Ketika langit sudah mulai gelap, maka kita bisa mulai melihat pancaran cahaya Saturnus, meskipun tak begitu jelas.
Kita bisa memeriksa waktu pasti terbitnya Saturnus, terbitnya Bulan, dan terbitnya Matahari untuk lokasi masing-masing.
Dengan petunjuk waktu terbitnya itu, selanjutnya kita bisa menggunakan bulan sebagai panduan untuk menemukan Saturnus.
Bobo sarankan agar kamu juga melihat Saturnus dan Bulan sabit di pagi hari. Sebab saat itu, mereka berada di posisi paling dekat.
Sebelum Matahari terbit Sabtu, 15 April, bulan sabit bercahaya 27% dan bersinar sekitar 10 derajat di sebelah kanan Saturnus.
Nah pada hari Senin, 17 April, Bulan hanya akan menyala 10% atau hampir tak terlihat berada di 10 derajat ke kiri bawah Saturnus.
Baca Juga: Mengapa Planet Bumi Tidak Memiliki Cincin Seperti Saturnus dan 3 Planet Lainnya?
----
Kuis! |
Cincin saturnus terbuat dari apa? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com,Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR