Lalu ada lagi bagian yang mirip seperti tang dan jarum yang digunakan untuk menyedot darah.
Jarum yang digunakan untuk mengisap darah inilah yang akan mengeluarkan bahan kimia pada kulit.
Bahan kimia ini dikeluarkan untuk membantu membuat darah mengalir dengan mudah.
Nah, bahan kimia inilah yang menyebabkan munculnya rasa gatal dan bentol atau bengkak pada kulit.
Hal itu terjadi sebagai reaksi alergi pada bahan kimia yang mengenai kulit.
Jadi, sebenarnya rasa gatal dan bengkak bukan akibat dari gigitan nyamuk.
Rasa gatal dan bengkak merupakan reaksi dari sistem imun tubuh atas air liur atau bahan kimia dari nyamuk.
Bahan kimia atau air liur nyamuk itu mengandung kadar enzim dan protein yang bisa melewati sistem pembekuan darah alami tubuh.
Air liur nyamuk itulah yang kemudian menyebabkan adanya reaksi alergi ringan pada tubuh.
Saat bahan kimia itu mengenai tubuh, maka secara normal, tubuh akan merespons dengan melepaskan histamin.
Histamin ini yang menyebabkan pembuluh darah di area bekas gigitan nyamuk jadi meradang.
Baca Juga: Benarkah Nyamuk Hanya Sering Gigit Orang Tertentu? Ini Penjelasannya
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR