Bagaimana letusan gunung api dapat terjadi? Adakah hal-hal yang memicunya?
Menurut Encyclopaedia Britannica, letusan gunung berapi terjadi akibat panas yang bergerak di bawah permukaan bumi.
Ini dimulai dengan akumulasi atau pengumpulan magma yang kaya akan gas di dekat permukaan bumi.
Kemudian, akan muncul gempa bumi kecil yang disebabkan oleh naiknya sumbat magma kental, dan dapat menandakan letusan yang eksplosif.
Ada letusan yang menyebabkan magma naik ke permukaan bumi sebagai lahar tipis yang mengalir, atau bisa juga magma terlembar ke udara bersama serpihan lainnya.
Letusan gunung api dapat berbeda-beda jenisnya, disesuaikan oleh sifat magma, tingkat aktivitas gunung api, dan kondisi lingkungan sekitarnya.
Adapun beberapa jenis letusan gunung api antara lain sebagai berikut.
Letusan eksplosif terjadi ketika tekanan di dalam saluran vulkanik terlalu tinggi dan melepaskan material vulkanik seperti abu, batu, serta awan panas yang bersifat merusak lingkungan sekitarnya.
Adapun contoh gunung yang mengalami letusan eksplosif yaitu Gunung Krakatau di Indonesia pada tahun 1883.
Letusan dahsyat ini bahkan menjadi salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah manusia.
Letusan efusif terjadi ketika magma cair keluar dari gunung api dengan lambat dan terus-menerus membentuk aliran lava.
Baca Juga: Meski Ruang Angkasa Gelap, Mengapa Langit Terlihat Biru dari Bumi?
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR