Bobo.id - Apakah letusan gunung berapi punya jenis yang berbeda-beda?
Kita akan menjawab pertanyaan di atas dengan memahami penjelasan lengkapnya berikut ini. Namun, sebelumnya kita harus tahu apa itu gunung berapi.
Indonesia memiliki sekitar 127 gunung berapi dengan kondisi aktif, menurut data dari MAGMA Indonesia.
Namun, dari jumlah tersebut, gunung api yang benar-benar dalam kondisi aktif dan dipantau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Indonesia hanya sekitar 69 gunung.
Gunung api aktif bisa mengalami yang erupsi, yaitu proses keluarnya magma dan gas dari dalam bumi ke permukaan.
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada Sabtu (11/3/2023), Gunung Merapi mengalami erupsi dengan mengeluarkan awan panas guguran.
Hingga saat ini, menurut pantauan MAGMA Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Gunung Merapi berada pada level III (siaga).
Kali ini, Bobo akan mengajak teman-teman mengenal tentang letusan gunung berapi atau erupsi. Yuk, simak informasinya di bawah ini!
MAGMA Indonesia, mendefinisikan erupsi pada gunung berapi sebagai proses keluarnya magma dan gas dari dalam bumi ke permukaan.
Sementara letusan atau explosive yaitu erupsi energetik yang menghasilkan terutama abu, batu apung, dan puing-puing dari dalam perut gunung api.
Ketika gunung api meletus, ada kerusakan yang terjadi dan dapat meningkatkan risiko bahaya bagi penduduk di sekitarnya.
Baca Juga: Perbedaan Sifat Partikel pada Zat Padat, Zat Cair, dan Zat Gas
Bagaimana letusan gunung api dapat terjadi? Adakah hal-hal yang memicunya?
Menurut Encyclopaedia Britannica, letusan gunung berapi terjadi akibat panas yang bergerak di bawah permukaan bumi.
Ini dimulai dengan akumulasi atau pengumpulan magma yang kaya akan gas di dekat permukaan bumi.
Kemudian, akan muncul gempa bumi kecil yang disebabkan oleh naiknya sumbat magma kental, dan dapat menandakan letusan yang eksplosif.
Ada letusan yang menyebabkan magma naik ke permukaan bumi sebagai lahar tipis yang mengalir, atau bisa juga magma terlembar ke udara bersama serpihan lainnya.
Letusan gunung api dapat berbeda-beda jenisnya, disesuaikan oleh sifat magma, tingkat aktivitas gunung api, dan kondisi lingkungan sekitarnya.
Adapun beberapa jenis letusan gunung api antara lain sebagai berikut.
Letusan eksplosif terjadi ketika tekanan di dalam saluran vulkanik terlalu tinggi dan melepaskan material vulkanik seperti abu, batu, serta awan panas yang bersifat merusak lingkungan sekitarnya.
Adapun contoh gunung yang mengalami letusan eksplosif yaitu Gunung Krakatau di Indonesia pada tahun 1883.
Letusan dahsyat ini bahkan menjadi salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah manusia.
Letusan efusif terjadi ketika magma cair keluar dari gunung api dengan lambat dan terus-menerus membentuk aliran lava.
Baca Juga: Meski Ruang Angkasa Gelap, Mengapa Langit Terlihat Biru dari Bumi?
Meski lebih tenang daripada letusan eksplosif, dampak yang dihasilkan letusan efusif juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.
Contoh gunung berapi yang mengalami letusan efusif yaitu Gunung Kilauea, Hawaii.
Letusan freatik terjadi ketika air yang terperangkap di dalam tanah mendidih dan melepaskan uap panas secara tiba-tiba.
Menurut MAGMA Indonesia, letusan bersifat freatik ini dapat menyebabkan penguapan air yang hampir seketika menjadi uap, menghasilkan ledakan uap, air, abu, batu, dan bom vulkanik.
Temperatur magma pada letusan freatik bisa mencapai 500°C hingga 1.170°C.
Contoh gunung berapi yang mengalami letusan freatik adalah Gunung Agung di Bali pada tahun 2017.
Letusan freatomagmatik terjadi ketika air yang terperangkap di dalam tanah bertemu dengan magma.
Dilansir dari volcanolive.com, letusan freatomagmatik menyebabkan sejumlah besar uap dan gas magmatik dipancarkan.
Adapun gunung api yang pernah mengalami letusan jenis ini yaitu Gunung Usu di Jepang, pada bulan April 2000.
Baca Juga: Apa Saja Ciri-Ciri dari Bioma? Ini Jawaban dan Penjelasan Lengkapnya
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Berapa jumlah gunung berapi di Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR