Bobo.id - Saat memasuki bulan puasa, pemerintah Indonesia akan menyampaikan keputusan tanggal awal puasa.
Begitu juga saat menjelang lebaran, pemerintah akan menyampaikan tanggal akhir bulan Ramadan beserta tanggal perayaan lebaran.
Keputusan itu diambil setelah dilaksanakannya sidang Isbat dan pengamatan hilal.
Hilal menjadi sangat penting sebagai penentu pergantian bulan untuk mencocokkan kalender Hijriah ke kalender Masehi.
Jika hilal belum terlihat, maka bisa dikatakan bahwa belum terjadi pergantian bulan, teman-teman.
Sebenarnya hilal itu apa dan bagaimana bentuknya, ya?
Apa itu Hilal?
Hilal adalah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk pada bulan baru berbentuk sabit tipis yang terlihat setelah matahari terbenam di langit barat pada hari pertama kalender Islam.
Bulan baru atau hilal adalah fase bulan ketika hanya sebagian kecil permukaan bulan yang terlihat dari Bumi.
Bulan baru terbentuk ketika posisi bulan berada di antara Bumi dan matahari, sehingga permukaan bulan yang menghadap ke Bumi tidak terkena sinar matahari.
Pada saat itu, hilal akan terlihat sebagai cahaya lemah di langit senja di barat setelah matahari terbenam.
Baca Juga: Benarkah Gerhana Bulan Total Sebabkan Ombak Tinggi Beberapa Hari Ini?
Hilal merupakan tanda awal masuknya bulan baru dalam kalender Islam, yang mengikuti siklus bulan dengan durasi sekitar 29-30 hari.
Hal ini disebabkan kalender Hijriah dihitung berdasarkan siklus perputaran bulan terhadap Bumi.
Bulan baru atau hilal menjadi penting dalam kalender Hijriah, karena penentuan awal bulan Hijriah bergantung pada pengamatan hilal.
Biasanya, awal bulan Hijriah diumumkan setelah hilal dinyatakan terlihat oleh masyarakat Muslim di seluruh dunia.
kalender Hijriah merupakan kalender Islam yang berdasarkan pada pengamatan hilal atau bulan sabit.
Tradisi Islam menganjurkan umat Muslim untuk melihat hilal pada akhir bulan Ramadan dan Syawal, karena hal ini menentukan awal atau akhir dari puasa dan Idulfitri.
Selain itu, pemantauan hilal juga digunakan dalam penentuan waktu ibadah seperti salat Iduladha dan penentuan awal bulan dalam kalender Islam.
Dalam astronomi, bulan baru juga memiliki arti penting dalam penentuan siklus bulan dan perhitungan posisi bulan di langit.
Dalam ilmu falak (astronomi Islam), bulan baru atau hilal menjadi objek pengamatan utama.
Mengamati Hilal
Mengamati hilal adalah proses melihat bulan sabit di langit setelah matahari terbenam pada hari pertama bulan dalam kalender Islam.
Baca Juga: Tiga Hari Lagi Bulan Akan Mulai Memasuki Fase Perbani Akhir, Apa Itu?
Ada beberapa cara dalam mengamati hilal, yaitu:
1. Melihat Secara Langsung
Dalam kondisi langit yang cerah, hilal dapat dilihat secara langsung.
Biasanya hilal terlihat kurang dari satu jam setelah matahari terbenam di langit barat.
2. Menggunakan Teleskop
Jika langit terhalang awan atau cahaya kota, teleskop atau binokuler dapat digunakan untuk memperbesar gambar hilal dan memudahkan pengamatan.
3. Menggunakan Internet
Saat ini telah tersedia aplikasi dan situs web yang memudahkan pengguna untuk mengetahui posisi hilal di langit dan waktu terbenamnya di lokasi pengamatan.
4. Menggunakan Bantuan Astronomi
Ahli astronomi dan lembaga terkait seperti observatorium sering kali melakukan pengamatan hilal secara langsung dan memberikan pengumuman kepada masyarakat tentang awal bulan Hijriah.
Menggunakan bantuan astronomi adalah salah satu cara agar pengamatan hilal dan keputusan tanggal Hijriah bisa sama atau seragam, seperti sidang Isbat di Indonesia.
Baca Juga: 5 Tradisi Unik Selama Ramadan di Arab Saudi, Ada Meriam Setiap Buka Puasa
----
Kuis! |
Satu siklus bulan berapa hari? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Space.com,EarthSky,KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR