Menurut para pakar kesehatan tidur, jika kita mengalami periode tidak bisa mengingat isi mimpi, itu karena kita mendapatkan fase tidur rapid eye movement (REM).
Pada fase ini, aktivitas otak meningkat, denyut jantung naik, dan mata bergerak-gerak. Mimpi terjadi akibat peningkatan aktivitas otak, tetapi otot mengalami kelumpuhan sementara yang disengaja.
Kebanyakan mimpi yang aktif terjadi saat tidur REM, lebih kurang 25 persen dari tidur malam. Tidur REM akan terjadi berulang kali sepanjang malam dan makin lama durasinya makin panjang. Durasi tidur REM terlama terjadi menjelang pagi.
Jika kita terbangun bukan pada fase tidur REM (fase tidur nyenyak), maka biasanya kita akan sulit mengingat mimpi.
Saat bermimpi pada fase ini, mimpi akan di disimpan dalam ingatan jangka pendek. Ingatan kita tentang mimpi biasanya disimpan dalam ingatan sementara atau memori jangka pendek.
Namun, ingatan sementara biasanya memiliki kapasitas yang terbatas, sehingga ketika kita terbangun, ingatan tentang mimpi kita bisa dengan cepat terlupakan.
Selain itu, jika saat bangun kita mengalami gangguan, misalnya ada suara telepon atau alarm, kita akan langsung lupa isi mimpi.
Kita pasti pernah mengalami mimpi yang terasa nyata seolah-olah itu adalah kepanjangan dari aktivitas kita.
Pada waktu lain, kita mungkin cuma bisa mengingat potongan kecil dari isi mimpi. Jika kita bisa mengingat mimpi, kemungkinan besar mimpi yang kita alami adalah mimpi yang berkesan.
Salah satu penyebabnya adalah tidur dalam keadaan tidak nyaman, tertekan, dan merasa ketakutan.
Nah, itulah alasan mengapa kita sering melupakan mimpi.
Baca Juga: Sering Dialami Banyak Orang, Kenapa Kita Bermimpi saat Tidur?
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR