Ada salah satu kupu yang mengatai Gupy sebagai ulat hijau yang mirip buah petai yang kerdil. Sontak semuanya tertawa.
Perkataan itu langsung ditimpali kupu lain yang mengajak untuk segera mengusir Gupy karena ia tak cocok menempel di bunga cantik.
Yap, sekelompok kupu-kupu itu segera menukik tajam ke arah bunga tempat Gupy sedang bersantai dan langsung mengusirnya.
"Bunga itu terlalu cantik untuk ulat satu warna seperti kamu," ucap salah satu kupu-kupu. Gupy sangat terkejut mendengarnya.
Ulat hijau itu juga sangat sedih. Padahal, tadinya ia berniat untuk menyapa dan berteman baik dengan kupu-kupu aneka warna itu.
Terpaksa, Gupy pun merayap menjauh turun dari kuntum bunga dan bersembunyi di selai tangkai daun tanaman itu.
Gupy bersembunyi sampai hari mulai gelap. Pada saat itu, tiba-tiba Gupy merasa kalau ia harus menenun untuk membuat kepompong.
Ulat hijau pun terus menenun hingga kepompong terbentuk di sekeliling Gupy. Ia merasa hangat dan aman di dalam kepompong itu.
Gupy pun langsung tertidur panjang. Hari demi hari berlalu, Gupy tak merasa ada perubahan dalam dirinya. Ia terus tertidur nyenyak.
Suatu ketika, sekelompok kupu-kupu datang kembali hingga membuat Gupy terbangun dari tidurnya. Gupy lalu sadar kepompongnya terasa sempit.
Hmm, kenapa kepompong Gupy terasa sempit, ya? Apakah tubuhnya membesar? Yuk, simak dongeng selengkapnya di video ini!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Youtube Majalah Bobo |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR