Di glomerulus, darah akan disaring dari semua zat sisa, sehingga dihasilkanlah cairan dan elektrolit berlebihan.
Urine primer kaya akan air dan elektrolit seperti natrium, klorida, dan kalium.
Setelah diperoleh urine primer, maka selanjutnya ada yang disebut urine sekunder.
Urine sekunder merupakan hasil pembentukan urine lanjutan dari proses reabsorpsi di tubulus kontortus proksimal dan lengkung Henle.
Tubulus kontortus proksimal adalah saluran berliku di dalam ginjal, yang letaknya setelah saluran glomerulus.
Fungsi dari tubulus kontortus proksimal yaitu untuk menyerap kembali urine primer dari kapsula Bowman.
Sedangkan Lengkung Henle adalah saluran berbentuk U yang merupakan lanjutan dari tubulus kontortus proksimal.
Lengkung Henle berfungsi untuk menyerap air dan natrium klorida dari cairan urine.
Dengan begitu, urine yang dihasilkan akan lebih pekat akan zat-zat limbah metabolisme yang harus dibuang. Urine sekunder mengandung garam, air, urea, dan urobilin.
Tahap terakhir dari pembentukan urine adalah urine sesungguhnya. Urine sesungguhnya benar-benar hanya mengandung limbah yang tidak diperlukan oleh tubuh.
Pembentukan urine sesungguhnya ini termasuk ke dalam tahap augmentasi, atau penambahan zat-zat sisa untuk membentuk urine yang sesungguhnya.
Baca Juga: Letusan Gunung Berapi: Pengertian, Jenis, Ciri-Ciri, dan Contohnya
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR