Pada waktu fenomena hujan meteor Eta Aquarids terjadi, meteor akan melintas dengan kecepatan 67 kilometer per detik.
Menurut NASA, meteor Eta Aquarids berasal dari sisa partikel komet dan serpihan asteroid yang pecah.
Saat komet mengelilingi Matahari, benda langit tersebut akan meninggalkan jejak berdebu di belakangnya.
Setiap tahun, Bumi melewati jalur puing-puing ini sehingga memungkinkan potongan-potongan itu bertabrakan dengan atmosfer kita.
Eta Aquarids juga berasal dari komet 1P/Halley, yang membutuhkan sekitar 76 tahun sekali untuk mengorbit Matahari.
Komet Halley terakhir kali terlihat di angkasa pada tahun 1986, dan tidak akan memasuki Tata Surya bagian dalam hingga tahun 2061.
Komet ini adalah salah satu objek paling gelap, atau paling tidak reflektif, di tata surya.
Tips Melihat Eta Aquarids
NASA membagikan cara yang bisa dilakukan untuk menonton hujan meteor Eta Aquarids.
Pertama, Eta Aquarids bisa dilihat di belahan bumi utara dan selatan selama dini hari, yang akan menampilkan pemandangan terang dan menarik.
Di belahan bumi Utara, Eta Aquarids sering disebut "Earthgrazer" atau meteor panjang yang muncul di permukaan bumi di cakrawala.
Baca Juga: Mengapa Bulan Purnama yang Bisa Diamati Besok Disebut Bulan Bunga?
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR