Bobo.id - Pernahkan teman-teman mendengar istilah etnosentrisme?
Istilah ini tentu sudah sering disebut pada materi PPKn kurikulum merdeka kelas VII SMP.
Istilah etnosentrisme juga merupakan istilah yang umum disebutkan dalam lingkungan sosial kita, lo.
Tapi apa sebenarnya etnosentrisme itu? Kali ini, kita akan mengenal tentang sifat etnosentrisme dari pengertian hingga dampak buruknya.
Mari simak penjelasan berikut ini, agar teman-teman bisa paham dan menggunakan istilah ini dengan tepat.
Menurut Oxford Bibliographies, etnosentrisme merupakan istilah yang diterapkan pada budaya atau etnis saat seseorang memandang dunia dari prespektif kelompok sendiri.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) etnosentrisme adalah sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri.
Sikap etnosentrisme ini biasanya muncul disertai dengan sikap dan pandangan yang meremahkan masyarakat atau budaya lain.
Penggunaan istilah etnosentrisme ini bermula dari seorang Profesor Universitas Yale Ilmu Politik dan Sosial, yaitu William Graham Summer.
Ia mulai memperkenalkan istilah tersebut pada tahun 1906 dan mulai digunakan di banyak tempat.
Etnosentrisme adalah sebuah fenomena universal yang bisa terjadi di mana saja.
Baca Juga: 7 Contoh Hasil Akulturasi Kebudayaan Hindu-Buddha dengan Budaya Lokal, Materi IPS
MILKU Milk Farm Hadir di KidZania Jakarta, Ajak Anak-Anak Menjadi Peternak Sapi
Source | : | gramedia.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR