Bobo.id - Pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial kelas 8 SMP, kita akan belajar bersama tentang penjajahan Jepang.
Jepang diketahui pernah menduduki wilayah Indonesia selama 3,5 tahun atau mulai dari tahun 1942 sampai 1945.
Latar belakang pendudukan Jepang di Indonesia berkaitan dengan pencarian sumber daya untuk menunjang keperluan perang.
Alasan Jepang memilih Indonesia sebagai sasaran wilayah yang dijajah pada saat itu, antara lain:
Pada 10 Januari 1942, tentara Jepang berhasil menduduki Tarakan dan disusul dengan penguasaan daerah lainnya.
Belanda yang kurang berdaya menghadapi situasi itu, pada akhirnya melakukan perundingan dengan Jepang.
Akhirnya pada 8 Maret 1942, Belanda resmi menyerahkan kekuasaan Hindia Belanda kepada Jepang lewat Perjanjian Kalijati.
Ketika masa pendudukan itu, Jepang menerapkan beberapa kebijakan untuk mengatur kehidupan di Indonesia.
Ada beberapa kebijakan yang dirasa menyengsarakan rakyat sehingga kaum pergerakan ingin bebas merdeka.
Pada buku elektronik halaman 274, kita akan diminta menjawab soal uji kompetensi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Baca Juga: Bentuk Perjuangan oleh Kaum Pergerakan pada Masa Penjajahan Jepang, Materi IPS
Pertanyaannya adalah: bagaimana sikap kaum pergerakan terhadap penjajahan yang dilakukan Jepang?
Sikap kaum pergerakan terhadap penjajahan Jepang tentu saja melakukan perlawanan dengan berbagai cara.
Mulai dari memanfaatkan organisasi bentukan Jepang, melakukan gerakan bawah tanah, hingga perlawanan bersenjata.
Berikut penjelasannya:
Putera sering disebut kolaborator karena mau bekerja sama dengan penjajah. Cara ini adalah bentuk perjuangan diplomasi.
Tokoh-tokohnya adalah para pemimpin Putera, seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.
Mereka diketahui memanfaatkan organisasi Putera yang merupakan bentukan Jepang sebagai sarana komunikasi dengan rakyat.
Lama kelamaan, pemerintah Jepang menyadari hal itu dan akhirnya membubarkan Putera dan digantikan dengan Barisan Pelopor.
Sama seperti Putera, Barisan Pelopor yang dipimpin Soekarno ini pun selalu melakukan kampanye perjuangan kemerdekaan.
Larangan berdirinya partai politik pada zaman Jepang mengakibatkan sebagian tokoh perjuangan melakukan gerakan bawah tanah.
Gerakan bawah tanah merupakan perjuangan melalui kegiatan tidak resmi dan tanpa sepengetahuan Jepang.
Baca Juga: Perubahan Masyarakat pada Masa Penjajahan Jepang dari Berbagai Aspek, Materi IPS
Dalam melakukan perjuangan untuk mencari kemerdekaan Indonesia, mereka terus melakukan berbagai petemuan.
Tokohnya seperti Sutan Sjahrir, Achmad Subarjo, Sukarni, A. Maramis, Wikana, Chairul Saleh, dan Amir Syarifuddin.
Para tokoh itu terus memantau Perang Pasifik melalui radio bawah tanah karena Jepang melarang pesawat komunikasi.
Kelompok bawah tanah inilah yang sering disebut golongan radikal karena mereka tidak mengenal kompromi dengan Jepang.
Selain itu, ada berbagai perlawanan bersenjata yang dilakukan oleh bangsa Indonesia pada masa pendudukan Jepang.
Mulai dari perlawanan rakyat Aceh, perlawanan Singaparna, perlawanan Indramayu, hingga perlawanan PETA.
Perlawanan Rakyat Aceh ini dilakukan oleh Tengku Abdul Djalil, seorang ulama di Cot Plieng Aceh, menentang peraturan Jepang.
Perlawanan Singaparna dipelopori oleh K.H. Zainal Mustofa, yang menentang seikeri yakni penghormatan pada Kaisar Jepang.
Pada bulan Juli 1944, rakyat Lohbener dan Sindang di Indramayu melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Jepang.
Para petani dipimpin H. Madrian menolak pungutan padi yang tinggi. Sayangnya, perlawanan itu berhasil dipadamkan Jepang.
Perlawanan PETA merupakan perlawanan terbesar yang dilakukan oleh rakyat Indonesia pada masa penjajahan pemerintahan Jepang.
Baca Juga: Cara Jepang Menarik Rakyat Indonesia untuk Bergabung dalam Romusha
Sayangnya, pada 14 Februari 1945, perlawanan ini berhasil dipadamkan Jepang karena persiapan kurang matang.
Nah, itulah penjelasan sikap kaum pergerakan terhadap penjajahan yang dilakukan Jepang. Semoga bisa bermanfaat, ya.
----
Kuis! |
Kapan pertama kali Jepang datang ke Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR