Sikap kaum pergerakan terhadap penjajahan Jepang tentu saja melakukan perlawanan dengan berbagai cara.
Mulai dari memanfaatkan organisasi bentukan Jepang, melakukan gerakan bawah tanah, hingga perlawanan bersenjata.
Berikut penjelasannya:
Putera sering disebut kolaborator karena mau bekerja sama dengan penjajah. Cara ini adalah bentuk perjuangan diplomasi.
Tokoh-tokohnya adalah para pemimpin Putera, seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.
Mereka diketahui memanfaatkan organisasi Putera yang merupakan bentukan Jepang sebagai sarana komunikasi dengan rakyat.
Lama kelamaan, pemerintah Jepang menyadari hal itu dan akhirnya membubarkan Putera dan digantikan dengan Barisan Pelopor.
Sama seperti Putera, Barisan Pelopor yang dipimpin Soekarno ini pun selalu melakukan kampanye perjuangan kemerdekaan.
Larangan berdirinya partai politik pada zaman Jepang mengakibatkan sebagian tokoh perjuangan melakukan gerakan bawah tanah.
Gerakan bawah tanah merupakan perjuangan melalui kegiatan tidak resmi dan tanpa sepengetahuan Jepang.
Baca Juga: Perubahan Masyarakat pada Masa Penjajahan Jepang dari Berbagai Aspek, Materi IPS
Dalam melakukan perjuangan untuk mencari kemerdekaan Indonesia, mereka terus melakukan berbagai petemuan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR