Ketika terus merebus air dalam waktu lama, maka molekul air dalam bentuk cair akan berubah menjadi gas, lengkap dengan banyak gelembung.
Gelembung-gelembung air yang muncul itu adalah uap air. Awalnya berukuran kecil, namun semakin besar saat mencapai permukaan.
Munculnya gelembung air ini berasal dari sumber panas, yaitu dasar panci yang terkena api dari kompor.
Maka dari itu, sebelum air mendidih, kita akan melihat gelembung kecil di dasar panci.
Sementara saat air mendidih, gelembung akan naik ke permukaan atas air, pecah, dan melepaskan uapnya ke udara.
Gelembung-gelembung tersebut juga dapat menyusut dengan sendirinya, ketika kita mematikan kompor yang digunakan untuk merebus air.
Uniknya, kalau kita merebus kembali air yang sudah mendidih, maka gelembung-gelembung yang muncul saat mendidih, tidak akan terlihat lagi.
Sebab, gelembung gas yang menyusut kembali ke wujud cair, namun belum sempat larut.
Namun, jika kita merebus air mendidih lagi, maka dapat menimbulkan risiko mendidih secara eksplosif (superheating).
Tahukah kamu, jika kita merebus air tanpa mendapatkan gelembung uap, maka air tersebut tidak mencapai titik didihnya, teman-teman.
Sedangkan air mentah yang dimasak sebaiknya harus mencapai titik didihnya agar lebih higienis.
Baca Juga: Mengapa Saat Merasa Gugup, Kita Mudah Mengeluarkan Keringat?
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | thoughtco.com,byjus.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR