Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu bahwa di ruang angkasa juga terdapat sampah?
Dilansir dari NASA, sekitar lebih dari 27.000 keping sampah ruang angkasa berhasil dilacak oleh sensor Departemen Pertahanan milik Space Surveillance Network.
Sampah-sampah ini tentu saja dapat membahayakan penerbangan luar angkasa dari Bumi dan misi robotik.
Faktanya, sampah ruang angkasa dapat bergerak dengan kecepatan sekitar lebih dari 25.000 kilometer per jam.
NASA menjelaskan, dengan kecepatan pergerakan sampah di ruang angkasa yang tinggi, maka besar kemungkinan menimbulkan risiko tabrakan.
Untuk itu, para ilmuwan selalu mengembangkan ilmu pengetahuan untuk bisa mengupayakan pembersihan sampah ruang angkasa.
Dilansir dari space.com, Startup Swiss ClearSpace berencana meluncurkan roket Arianespace Vega-C pada tahun 2026.
Apa keunggulan dan tugas roket Arianespace Vega-C? Yuk, simak fakta menariknya di sini!
Roket Arianespace Vega-C
Roket Arianespace Vega-C diketahui memiliki kemampuan mengangkut sekitar 2.300 kilogram, lebih besar daripada pendahulunya, roket Vega.
Menurut arianespace.com, peningkatan kemampuan ini dilakukan bersamaan dengan peningkatan volume.
Baca Juga: Mengenal Perigee, Fenomena Bulan Berada di Titik Terdekatnya dengan Bumi
Sebagai program Badan Antariksa Eropa, Vega-C diadaptasi dengan baik dari waktu ke waktu.
Roket ini memiliki penampilan fisik yang menarik, tingginya mencapai 35 meter, dengan diameternya sekitar 3,3 meter.
Sebelumnya, roket Arianespace Vega-C pernah melakukan penerbangan dua kali, yang pertama pada Juli 2022, kedua pada 20 Desember.
Namun, karena penerbangan keduanya gagal, maka perusahaan Arianespace mengusahakan perbaikan sistem.
Dari Mana Sampah Ruang Angkasa Berasal?
Kalau di Bumi, kita tahu bahwa sampah berasal dari benda-benda yang sudah digunakan manusia, maupun benda alami yang membusuk.
Lantas, dari mana sampah ruang angkasa berasal? Badan Antariksa Eropa mengamati, bahwa manusia telah mengirimkan lebih dari 12.000 satelit ke antariksa sejak 1957.
Namun, satelit-satelit yang tidak aktif dan rusak akan tertinggal di angkasa dan menjadi sampah.
Badan Antariksa Eropa memperkirakan ada sekitar jutaan objek puing sampah di ruang angkasa dengan karakteristik yang berbeda.
Di antaranya kepingan berukuran 10 cm sebanyak 36.500, kurang dari 10 cm mencapai 1 juta keping, dan 330 juta berukuran sekitar 1 cm atau 1 mm.
Masing-masing puing ini berputar mengelilingi Bumi, sehingga mungkin untuk bertabrakan dengan pesawat ruang angkasa atau satelit.
Baca Juga: Punya Komposisi yang Mirip dengan Bumi, Apakah Bulan Bisa Mengalami Gempa?
Berdasarkan laporan NASA, pada tahun 1996, sebuah satelit dari Prancis ditabrak dan dirusak oleh puing-puing sampah antariksa dari roket Prancis yang meledak 10 tahun sebelumnya.
Pada tahun 2009, sebuah pesawat ruang angkasa Rusia yang tidak beroperasi bertabrakan dengan pesawat ruang angkasa Iridium Amerika Serikat yang masih berfungsi.
Stasiun Luar Angkasa Internasional juga harus menghindari puing-puing sampah tersebut.
Menurut laporan NASA pada Desember 2022, ISS (Stasiun Luar Angkasa Internasional) telah melakukan koreksi arah sendiri sebanyak 32 kali untuk menghindari sampah antariksa, sejak 1999.
Semakin banyak sampah di angkasa, maka semakin membahayakan perjalanan ruang angkasa yang sudah direncanakan di masa depan.
----
Kuis! |
Berapa kecepatan sampah ruang angkasa dapat bergerak? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR