Bobo.id - Awan mendung merupakan tanda-tanda akan terjadi hujan, namun hujan tidak hanya terjadi setelah mendung, lo.
Faktanya, kita pasti pernah mengalami fenomena hujan pada saat langit sedang cerah dan terik.
Ini tentu saja membuat kita bingung, mengapa bisa terjadi hujan tanpa awan mendung? Padahal, proses terjadinya hujan umumnya ditandai dengan mendung.
Awan mendung didefinisikan sebagai kondisi ketika langit menjadi gelap dan tidak ada sinar Matahari.
Nah, awan pembawa hujan disebut dengan cumulus. Namun, yang lebih berbahaya disebut cumulonimbus.
Awan cumulonimbus adalah sebuah awan vertikal dengan bentuk padat. Di dalamnya terdapat badai, petir, dan cuaca buruk lainnya.
Lantas, apa penyebab turunnya saat cuaca dan langit sedang cerah? Apakah ini termasuk fenomena alam? Yuk, cari tahu faktanya!
Fenomena Alam Sun Shower
Ternyata turunnya hujan saat Matahari masih bersinar di langit disebut dengan fenomena alam sun showers, teman-teman.
Sun shower disebut juga hujan matahari, yang termasuk ke dalam fenomena meteorologi.
Pada saat fenomena ini terjadi, akan terlihat perbedaan kontras antara terjadinya hujan pada saat Matahari dalam kondisi cerah.
Baca Juga: Bisakah Fenomena Alam Pelangi Muncul Tanpa Adanya Hujan Sebelumnya?
Dilansir dari eartheclipse.com, sun shower terjadi karena angin kencang yang bertiup dari jarak jauh atau awan yang menghilang.
Ada dua penyebab terjadinya hujan tanpa awan mendung, pertama karena angin hujan dan kedua karena awan hujan menghilang.
Pada penyebab pertama, kehadiran angin padat menyebabkan hujan terjadi saat Matahari masih bersinar terik.
Sebelum terjadi hujan, biasanya awan akan berada di atmosfer dalam beberapa waktu untuk menyiapkan titik-titik air yang turun ketika hujan.
Namun, ada kalanya angin kencang bertiup dan membawa awan hujan yang sedang dipersiapkan di tempat lain, sehingga hujan turun di daerah yang tidak mendung.
Penyebab kedua yaitu awan hujan menghilang dengan cepat, sehingga kita tidak menyadari adanya awan hujan di langit.
Ini terjadi karena uap air yang menjadi pembentuk awan hujan tidak tersisa sama sekali, semua turun menjadi hujan.
Jadi, awan menghilang bersamaan dengan air yang turun ke permukaan bumi, teman-teman.
Nah, fenomena sun shower atau hujan matahari bukanlah peristiwa berbahaya, sehingga kita tidak perlu merasa khawatir.
Faktor Pendorong Terjadinya Hujan
Dari penjelasan singkat di atas, kita menjadi tahu bahwa hujan terjadi karena dukungan beberapa faktor alam.
Baca Juga: Muncul Bersamaan, Bagaimana Fenomena Alam Pelangi Kembar Bisa Terbentuk?
Apa saja faktor yang dapat mendorong terjadinya hujan? Berikut ini penjelasannya.
1. Kelembapan
Kelembapan udara berperan menyediakan uap air yang dapat mendukung proses kondensasi dan pembentukan awan hujan. Ketika uap air menjadi tetes air yang cukup besar, mereka terjadilah hujan.
2. Panas Matahari
Panas matahari berperan penting dalam siklus air, karena menyebabkan penguapan air dari permukaan, seperti lautan, sungai, dan tanah.
Uap air yang terangkat ke atmosfer kemudian membentuk awan dan potensial menjadi hujan.
3. Pergerakan Udara
Udara yang bergerak dan angin juga dapat memengaruhi terjadinya hujan.
Udara yang bergerak naik dapat mendinginkan dan menyebabkan kondensasi uap air, sehingga membentuk awan dan hujan.
4. Suhu
Udara yang lebih dingin cenderung memiliki kapasitas yang lebih rendah untuk menahan uap air, sehingga lebih mudah untuk terjadi kondensasi dan pembentukan awan hujan.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
Baca Juga: Fenomena Alam Tornado Ternyata Bisa Muncul Akibat Perubahan Iklim, Ini Penjelasannya
----
Kuis! |
Apa itu awan cumulonimbus? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR