Ketika ada perbedaan suhu, maka terjadi turbulensi di udara yang bisa membantu membentuk awan.
Perbedaan suhu ini bisa terjadi karena topografi wilayah atau adanya sirkulasi angin yang berbeda di satu tempat.
Tiga penjelasan itu memang menjadi faktor pembentuk awan meski cuaca cerah.
Tapi, hujan tidak selalu muncul meski awan terbentuk di langsit saat matahari terik.
Hujan hanya akan turun jika awan mencapai kondisi jenuh, di mana ia tidak lagi mampu menahan beban air yang terkumpul di dalamnya.
Biasanya, kondisi ini terjadi ketika suhu udara di atas atmosfer turun, atau ketika awan bergerak ke daerah yang lebih dingin.
Sedangkan gerakan awan ini tidak selalu terjadi setiap waktu.
Hingga fenomena hujan di bawah terik sinar matahari menjadi hal yang jarang terjadi.
Dari penjelasan itu, kita jadi tahu bahwa proses terbentuknya hujan bisa jadi suatu peristiwa yang rumit.
Proses alami terbentuknya hujan akan melibatkan banyak faktor termasuk gerakan angin yang membawa awan.
Nah, itu penjelasan tentang fenomena alam turunnya hujan di bawah terik sinar matahari.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR