Bobo.id - Fenomena petir sering terjadi sebelum, saat, dan setelah turunnya hujan.
Biasanya, petir atau kilat datang lebih dulu daripada guntur. Jadi, suara guntur merupakan akibat langsung dari petir, teman-teman.
Ketika cahaya petir terlihat di langit yang mendung, kebanyakan orang akan langsung menutup telinga agar tidak terkejut dengan suara guntur yang menggelegar.
Namun, hingga kini, masih banyak orang yang belum bisa membedakan petir dan guntur, lo. Apakah kamu termasuk orang itu?
Nah, untuk memudahkan teman-teman belajar fenomena alam ini, Bobo akan mengajakmu belajar mencari perbedaan petir dan guntur. Yuk, simak!
Mengenal Petir
Petir adalah fenomena alam yang terjadi saat ada pelepasan listrik yang kuat antara awan yang bermuatan dan bumi atau antara awan yang berbeda muatan.
Petir biasanya muncul di awan badai ketika muatan positif berkembang di suatu wilayah awan bermuatan negatif yang kuat.
Faktanya, sejarah pernah mencatat petir terpanjang yang bentangannya mencapai 500 kilometer di langit Texas, Oklahoma, dan Kansas, Amerika Serikat.
National Ocean and Atmospheric Administration (NOAA) menjelaskan terjadinya petir.
Kilatan petir dimulai di wilayah yang memiliki gaya listrik yang sangat kuat, sehingga gaya listrik tersebut memecah daya isolasi udara.
Baca Juga: Kenapa Fenomena Alam Angin Topan Jarang Terjadi di Daerah Khatulistiwa?
Daya isolasi udara ini biasanya menyebabkan setiap muatan positif dan negatif di langit, terpisah.
Dengan terbentuknya gaya listrik yang besar di udara, maka akan tercipta saluran yang sangat panas seperti kawat.
Saluran panas tersebut menghubungkan muatan listrik positif dan negatif, kemudian memicu arus listrik yang sangat besar, yang kita kenal sebagai petir.
Jangan remehkan kekuatannya, petir tidak hanya melepaskan listrik, namun juga menghasilkan panas yang tinggi.
Panas yang dihasilkan oleh kilat petir dapat mencapai suhu yang sangat tinggi, yaitu lebih dari 30.000 derajat Celcius.
Hasil dari panas petir menciptakan gelombang suara yang kita kenal sebagai guntur.
Apa itu Guntur?
Masih berhubungan dengan petir, guntur adalah suara yang terdengar setelah terjadinya petir. Suara guntur terjadi sebagai akibat dari panas yang dihasilkan oleh kilat petir.
Ketika terjadi petir, maka suhu akan meningkat dan menyebabkan udara di sekitarnya meluas dengan cepat.
Peristiwa meluasnya udara ini menciptakan gelombang suara yang dikenal dengan guntur, yang bergerak melalui udara dan mencapai pendengaran kita.
Apakah teman-teman tahu kenapa suara guntur selalu muncul setelah kilat petir muncul di langit mendung?
Baca Juga: Pilar Cahaya, Fenomena Alam Mirip Aurora di Malam Hari, Bagaimana Terbentuknya?
Dibandingkan dengan gelombang cahaya, gelombang suara memang datang lebih lambat.
Gelombang cahaya dapat bergerak dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik, sedangkan gelombang suara datang dengan kecepatan 0,3 kilometer per detik.
Jarak antara sumber petir dengan pendengaran kita dapat memengaruhi waktu antara kilat dan suara guntur.
Artinya, jarak yang lebih jauh akan menghasilkan jarak waktu yang lebih lama, sedangkan jarak dekat menghasilkan jarak antara kilat dan guntur lebih pendek.
Inilah alasan mengapa kilat dapat terlihat lebih cepat daripada guntur yang terdengar.
Perbedaan Petir dan Guntur
Dari pengertian di atas, teman-teman bisa menemukan perbedaan antara petir dan guntur.
Petir terlihat sebagai kilatan cahaya terang yang terjadi dalam sekejap akibat pemisahan listrik yang kuat di dalam awan.
Sementara itu, guntur adalah suara yang dihasilkan oleh panas dari kilat petir, dan datang setelah kilat petir terlihat terlebih dahulu.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Berapa ukuran garis petir terpanjang menurut sejarah? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR