Bobo.id - Melihat langit sore dan malam hari adalah kegiatan seru yang banyak dilakukan oleh masyarakat.
Hal ini karena saat sore hari maupun malam hari, kita bisa melihat benda-benda langit yang bercahaya terang dan indah.
Kita bisa melihat cahaya terang Bulan yang sebenarnya merupakan pantulan sinar dari bintang besar bernama Matahari.
Saat sedang asyik melihat Bulan, tak jarang kita melihat ada bagian Bulan yang tidak menyala jika dilihat dari Bumi.
Bagian gelap Bulan (area yang tidak disinari Matahari) tampak sedikit bercahaya. Fenomena ini disebut Eartshine.
Secara historis, fenomena ini juga sering disebut sebagai "Bulan baru di lengan Bulan Lama". Simak informasi berikut ini, yuk!
Earthshine atau sinar Bumi ini tidak bisa diartikan secara harfiah. Sebab, planet Bumi kita tidak memiliki sinar.
Sama seperti Bumi, Bulan berbentuk bulat. Karena bentuk bulat inilah, hanya sebagian Bulan yang diterangi oleh Sinar Matahari.
Untuk melihatnya, kita bisa melihat Bulan sabit di barat setelah Matahari terbenam atau di timur sebelum fajar.
Dengan begitu, secara otomatis kita akan melihat secuil dari setengah bagian Bulan yang diterangi oleh Matahari.
Jika kita melihat cahaya sabit di Bulan, maka cahaya itu berasal dari sinar Matahari, teman-teman.
Baca Juga: Terlihat Seperti Bulan Sabit Putih di Kuku, Apa Itu Lunula Kuku?
Sementara itu, bagian Bulan yang gelap saat fase Bulan sabit sedang mengalami malam hari karena tidak tersinari Matahari.
Untuk memudahkannya, fenomena ini mirip dengan terjadinya siang dan malam yang terjadi di Bumi kita.
Sederhananya, earthshine atau cahaya redup di bagian bulan sabit gelap adalah cahaya Bumi yang dipantulkan dari Matahari.
Dilansir dari Almanac, earthshine terjadi karena 38 persen sinar Matahari yang mengenai Bumi memantul kembali ke angkasa.
Sekitar 10 persen dari cahaya itu memantul dari permukaan bulan untuk menciptakan earthshine di sisi gelap Bulan.
Ketika bulan sabit yang muncul sangat tipis, maka ia akan menampilkan earthshine paling terang.
Hal ini merupakan timbal balik fase Bumi dan Bulan: saat Bulan tampak tertipis dari Bumi, Bumi akan terlihat penuh dari Bulan.
Sebaliknya, Bumi akan tampak gelap jika dilihat dari Bulan ketika kita melihat bulan Purnama dari Bumi.
Porsi Bulan sabit yang disinari oleh earthshine adalah bagian dari bola yang lebih kecil dari bulan sabit yang diterangi Matahari.
Fatamorgana ini disebabkan karena respons mata kita terhadap tingkat cahaya yang berbeda, teman-teman.
Jika Matahari tiba-tiba menjadi gelap, Bulan sabit akan menghilang, tetapi earthshine terus menyinari Bulan secara redup.
Baca Juga: Jangan Lewatkan, Saturnus Akan Bersinar Tepat di Atas Bulan Sabit Akhir Pekan Ini
Earthshine ini bisa disebut dengan sinar Matahari yang mengambil jalan memutar. Bagaimana maksudnya, Bo?
Sinar Matahari menerpa kita, memantul ke Bulan, lalu memantul kembali ke mata manusia sehingga kita bisa melihatnya.
Ini adalah perjalanan tiga arah yang membuat cahaya di sisi gelap Bulan 'lebih tua' dari sinar Matahari yang menyinari bulan sabit.
Disebutkan dalam situs almanac, eartshine paling terlihat dalam beberapa hari sebelum dan sesudah Bulan Baru.
Fase itu terjadi ketika Bulan paling dekat dengan matahari dan benar-benar tertutup dari Bumi oleh silau Matahari.
Dilansir dari NASA, waktu terbaik untuk melihat eartshine di tahun ini adalah pada tanggal 20 April dan 19 Mei.
Fenomena ini bisa saja dilihat dengan mata telanjang. Namun bisa lebih baik ketika menggunakan teropong bintang.
Selama bulan-bulan tersebut, maka cahaya yang dipantulkan sekitar 10 persen lebih terang dari rata-rata, lo.
Waktu terbaik untuk melihat earthshine adalah sore hari setelah Matahari terbenam atau pemandangan sebelum fajar.
Sementara waktu terbaik dalam setahun untuk mengalami fenomena ini adalah di akhir musim dingin dan awal musim semi.
Nah, itulah penjelasan terkait fenomena earthshine yang bisa diamati. Semoga bisa menjawab rasa penasaranmu, ya.
Baca Juga: Kenapa Bentuk Bulan Sering Terlihat Berbeda, ya? #AkuBacaAkuTahu
----
Kuis! |
Dari mana asal cahaya Bulan di malam hari? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | almanac.com,EarthSky |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR