Angin puting beliung terjadi di musim peralihan pada pukul 13.00-17.00. Namun, tak menutup kemungkinan terjadi di malam hari.
Angin ini terbentuk beberapa waktu setelah muncul langit gelap, awan hujan badai hitam, dan muncul corong dari awan.
Angin puting beliung sering terjadi di banyak negara, seperti di Amerika, Jepang, Korea, Tiongkok, hingga Indonesia.
Puting beliung terbentuk karena adanya perbedaan suhu dan tekanan udara antara daratan dan laut.
Proses terjadinya angin puting beliung ini juga berkaitan dengan adanya awan cumulonimbus atau awan petir.
Angin puting beliung juga bisa terbentuk ketika udara dingin dan udara panas bertemu di satu tempat.
Ketika udara dingin bertemu dengan udara panas, maka udara dingin akan turun dan udara panas akan naik.
Semakin lama, arus udara itu akan bergerak semakin cepat hingga membentuk corong yang menyentuh permukaan Bumi.
Hal inilah yang menyebabkan terbentuknya pusaran angin berputar yang dinamakan dengan angin puting beliung.
Nah, pusaran ini akan semakin besar dan kuat seiring dengan bertambahnya energi yang dihasilkan.
Namun, terkadang angin puting beliung juga muncul disertai hujan deras hingga membentuk pancaran air atau waterspout.
Baca Juga: Bagaimana Angin Puting Beliung Bisa Terbentuk? Ini Fakta-faktanya
Source | : | gramedia.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR