Bobo.id - Di beberapa wilayah Indonesia, sudah jarang terjadi hujan, artinya kita sudah memasuki musim kemarau.
Musim kemarau yaitu kondisi cuaca yang ditandai dengan rendahnya curah hujan dengan cuaca kering.
Berdasarkan perkiraan BMKG, Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau pada bulan Juli hingga Agustus 2023.
Sementara itu, sebanyak 61,34 persen dari seluruh wilayah Indonesia akan mengalami musim kemarau di antara bulan April sampai Juni 2023.
Saat musim kemarau, malam hari akan terasa lebih dingin dari biasanya. Apakah kamu tahu kenapa?
Yuk, cari tahu penyebab udara malam terasa dingin saat musim kemarau dari artikel ini!
Penyebab Udara Dingin
Pada saat kemarau, udara malam hari terasa dingin karena adanya beberapa faktor.
Faktor pertama adalah adanya radiasi panas yang terjadi selama siang hari, namun akan kembali dipancarkan ke atmosfer pada saat matahari terbenam.
Oleh sebab itu, radiasi tersebut menyebabkan pendinginan, dan suhu udara mulai turun.
Selama terjadinya penurunan suhu udara di malam hari, udara yang kontak langsung dengan tanah mendingin, sehingga udara di permukaan pun ikut lebih dingin.
Selain itu, pada musim kemarau, terjadi kurangnya kelembapan dan penguapan air karena tanah yang kering.
Baca Juga: Kenapa Induk Kucing Suka Memberikan Hasil Buruan pada Anak-Anaknya?
Kurangnya penguapan dapat mengakibatkan udara tidak mengandung uap air, sehingga suhu bisa turun lebih cepat.
Di Indonesia, musim kemarau dibawa oleh angin muson timur karena tekanan udara di Australia lebih tinggi.
Angin muson timur terbentuk karena perbedaan tekanan atmosfer antara daratan yang terpemanasan lebih cepat daripada lautan.
Juga Terjadi di Gurun
Fenomena mendinginnya suhu udara di malam hari saat cuaca kering dan panas juga terjadi di gurun.
Menurut data pemantauan NASA, suhu lingkungan di Gurun Sahara ketika siang hari bisa mencapai 100 derajat Fahrenheit, namun turun menjadi 25 derajat Fahrenheit ketika malam.
Dilansir dari Livescience, ternyata ada dua faktor yang memengaruhi perubahan suhu drastis pada gurun pasir, yaitu pasir dan kelembapan.
Faktanya, pasir tidak bisa menahan panas dengan baik. Jadi, ketika siang hari sinar matahari menghangatkan permukaan gurun, maka akan diserap dan langsung dilepaskan ke udara.
Pada siang hari, radiasi pasir akibat energi matahari dapat menyebabkan suhu udara naik. Namun, pada malam hari, radiasi tersebut akan dilepaskan ke udara.
Saat malam hari, tidak ada sinar matahari dan energi panas yang disalurkan ke pasir, sehingga suhu pasir semakin dingin.
Selain itu, suhu di gurun adalah kering atau kelembapannya sangat rendah. Padahal air bisa menyimpan suhu panas.
Gurun memiliki kelembapan udaranya sangat rendah, suhu udara di siang hari dan malam hari bisa berubah secara cepat.
Baca Juga: Kenapa Gorengan Menyebabkan Gejala Batuk Semakin Parah? Ini Alasannya
Udara Kering
Pada musim kemarau, biasanya terjadi penurunan curah hujan. Kurangnya hujan mengakibatkan air di permukaan tanah, sungai, dan danau berkurang.
Akibatnya, penguapan air dari permukaan juga berkurang, sehingga kelembapan udara akan menurun.
Selain itu, adanya angin muson timur juga memengaruhi terbentuknya udara kering saat kemarau.
Sebab, angin ini membawa udara yang kering dari lautan ke daratan, mengurangi kelembaban udara di sepanjang perjalanannya.
Nah, itulah penjelasan kenapa udara malam semakin terasa dingin saat musim kemarau.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Kapan Indonesia akan memasuki musim kemarau? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR