Bobo.id - Sebelum dan saat terjadinya hujan deras biasanya akan diiringi dengan angin kencang beberapa waktu.
Angin kencang ini membawa air hujan dan menyebarkannya ke segala arah hingga bentuknya seperti air terjun.
Kejadian seperti ini sangat menarik perhatian peneliti dan pengamat cuaca. Fenomena ini dikenal dengan sebutan microburst.
Fenomena microburst ini pertama kali diamati dan diidentifikasi pada tahun 1974 oleh peneliti badai bernama Ted Fujita.
Menurutnya, microburst adalah peristiwa cuaca yang relatif kecil luas dan berlangsung dalam jangka waktu beberapa menit.
Kali ini Bobo akan mengajakmu untuk kenalan dengan fenomena microburst. Simak informasi berikut ini, yuk!
Secara umum, microburst terjadi ketika kolom udara yang kuat dan dingin tiba-tiba turun ke tanah dalam skala yang kecil.
Fenomena ini terjadi di bawah awan cumulonimbus yang besar dan terkait dengan badai petir yang kuat.
Microburst adalah fenomena angin kencang yang turun dari awan hujan, menghantam tanah, dan menyebar horizontal.
Biasanya, fenomena microburst ini tak berlangsung lama, yakni hanya berkisar antara 5 hingga 15 menit.
Selain itu, fenomena ini umumnya hanya memengaruhi wilayah dengan diameter sekitar satu hingga tiga kilometer.
Baca Juga: Mengenal Waterspout, Fenomena Alam Angin Puting Beliung di Perairan
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR