Syiar bisa dikenali dengan ciri berupa adanya sajak yang sama yaitu a-a-a-a dengan bahasa yang digunakan adalah bahasa kiasan.
Selain itu, dalam satu baik akan terdiri dari empat bari dengan delapan hingga 14 suku kata.
Jenis puisi rakyat selanjutnya adalah pantun yang merupakan puisi dari Melayu.
Pantun juga dikenal dengan beberapa nama berbeda seperti tonton dalam bahasa Tagalog, tuntun dalam bahasa Jawa, dan pantun dalam bahasa Toba.
Pantun bisa dikenal dengan beberapa ciri berupa rima akhir baris a-b-a-b dengan baris pertama dan kedua adalah sampiran, sedang baris ketiga dan keempat adalah isi.
Jadi, sebuah pantun akan terdiri dari empat barus atau empat larik dengan delapan hingga 12 suku kata setiap barisnya.
Ada juga jenis puisi rakyat berupa gurindam yang berasal dari bahasa Sansekerta.
Gurindam merupakan puisi Melayu tradisional yang berasal dari Tamil yaitu salah satu daerah di India.
Jenis puisi ini bisa diartikan sebagi jenis puisi terikat dengan rima yang berujung sama.
Selain itu, gurindam memiliki ciri berupa terdiri dari dua baris dalam satu bait.
Lalu pada baris pertama akan berisi soal, masalah atau perjanjian. Sedangkan baris kedua adalah jawaban, atau akibat dari permasalahan.
Baca Juga: Cari Jawaban Bahasa Indonesia, Apa Saja Perbedaan Puisi, Prosa, dan Drama?
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR